Senin, 03 Desember 2012

Beli Oleh-oleh di Laksala, Belanja Sambil Belajar




Ketika berada di negara manapun, wisatawan Indonesia adalah kelompok masyarakat yang konsumtif. Di saat-saat akhir kunjungan mereka ke luar negeri, biasanya mereka pasti mencari pusat perbelanjaan, mall atau sejenisnya untuk membeli barang bawaan. Bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga sebagai oleh-oleh untuk kerabat dan keluarga.

Itulah dia, kharakter khas wisatawan Indonesia. Pantang pulang tanpa buah tangan. Karena memang sebelum berangkat, pesan yang mereka dapat dari teman atau kerabat adalah “Jangan Lupa Oleh-olehnya ya.”

Jika anda berkunjung ke Sri Lanka, ada cukup banyak tempat untuk membeli oleh-oleh di negara tersebut. Masing-masing propinsi memiliki toko dan pusat perbelanjaan tersendiri yang menjual handicraft, khas propinsi tersebut. Namun jika tidak ada waktu untuk mengunjungi seluruh propinsi di Sri Lanka, Anda cukup datang ke Laksala, pusat perbelanjaan handicraft dari seluruh propinsi di Sri Lanka yang salah satu outletnya berlokasi di terusan York Street 60, Kolombo. Selain Kolombo, outlet Laksala tersebar di 23 lokasi di Sri Lanka.

Laksala adalah pusat display dan pemasaran produk Usaha Kecil Menengah (UKM) dari seluruh propinsi di Sri Lanka, yang merupakan lembaga pemerintah di bawah Kementerian Industri Kedaerahan dan Promosi Wirausaha Sri Lanka. Management pusat perbelanjaan ini bekerjasama dengan 3500 pengrajin di Sri Lanka untuk memasok barang-barang UKM di pusat perbelanjaan tersebut.

Para pengrajin tidak hanya mendapat tempat untuk menjual barang, tetapi juga dilatih bagaimana membuat produk dan menjual yang baik. Managemen Laksala memiliki 140 pusat pelatihan pengrajin yang tersebar di seluruh provinsi.

Barang-barang yang dikirim ke pusat perbelanjaan ini  merupakan barang konsinyasi. Laksala menarik margin keuntungan sekitar 10 persen dari harga barang pengrajin. Karena itulah harga yang ditawarkan Laksala lebih tinggi dari harga barang di pasar tradisional. Namun Laksala memberikan kenyamanan, bebas dari calo dan kelengkapan produk dalam berbelanja.

Ketika saya berbelanja oleh-oleh di toko retail itu, saya mendapat sambutan yang hangat dari Sales Assistant dan security di sana. Meski kebanyakan dari mereka berpakaian seperti petugas keamanan atau security, namun raut wajah mereka menunjukkan keramah-tamahan. Karena mereka di-training untuk menjadi penjual yang baik. Mereka juga mengerti product knowledge.

Bagaimana dengan outlet Anda? Sudahkah konsumen merasa nyaman?

Rabu, 24 Oktober 2012

Nasib Bir Pletok Betawi dan EGB Sri Lanka

Tulisan Ketiga




Rasanya manis, hangat dan sedikit pedas. Itulah dia bir pletok, minuman khas orang Betawi. Sejenis bir, tapi tidak memabukkan karena tidak mengandung alkohol.

Dikasih nama bir karena orang Betawi di zaman kolonial ingin gaya-gaya-an bisa minum bir seperti orang kompeni yang saat itu menguasai Batavia, tetapi halal.  Mereka beranggapan, dengan minum bir pletok, akan menambah percaya diri,  karena walau disebut inlander yang bermakna orang kampung, tetapi bisa gaya seperti buitenlander, atau orang asing.

Bir pletok menjadi minuman cukup mewah saat ada pesta, hajatan atau pertemuan. Di meja, biasanya minuman ini terhidang bersama kue basah khas Betawi seperti kue talam, ketan bakar, ongol-ongol dan kue lapis.

Selain gaya-gaya-an, bir pletok yang bahan dasarnya berupa campuran rempah seperti jahe, serai, dan kayu secang ini bermanfaat untuk kesehatan badan, misalnya menghilangkan masuk angin dan melancarkan peredaran darah.  Habis minum bir pletok, badan rasanya seperti baru keluar dari panti pijat. Segar nian...

Sayangnya, meski keberadaanya sudah seratus tahun lebih, namun dari sisi bisnis bir pletok tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Dari zaman Belanda sampai Indonesia merdeka dan kini masuk era pasca reformasi, bir pletok hanya menjadi bisnis rumahan. Diproduksi kecil-kecilan, dan skala bisnisnya tidak tumbuh besar seperti bisnis minuman  soft drink bermerek. Jangankan distribusinya, namanya saja hanya dikenal orang tertentu di kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Nasib bir pletok, beda dengan minuman sejenis bermerek Elephant Ginger Beer (EGB) yang lahir di Sri Lanka sejak tahun 1896. Dibuat dari bahan dasar utama yang sama, yakni jahe, EGB diproduksi besar-besaran oleh Ceylon Cold Stores. Soft drink yang sangat popular di Sri Lanka ini menjadi market leader minuman bersoda di Sri Lanka.

Rasa minuman EGB ini nyaris tidak ada bedanya dengan bir pletok, manis, hangat dan sedikit pedas, tetapi distribusinya jauh berbeda. Bila bir pletok hanya bisa ditemukan di kawasan Jakarta dan sekitarnya, EGB bisa ditemukan di restoran-restoran dan rumah makan kelas menengah atas di Sri Lanka. Bahkan EGB sudah diekspor ke negara Asia, Eropa dan Amerika. Bayangkan.

EGB adalah produk lokal yang diproduksi secara fabrikan dengan kualitas ekspor. Bukan lagi kelas UKM. Untuk menghasilkan jahe sebagai bahan dasar EGB, Ceylon Cold Store bekerjasama dengan asosiasi petani jahe yang di dalamnya terdapat sekitar 250 petani di Hatharaliyaddha di distrik Kandy. Harga jahe dari petani dibeli dengan harga yang wajar, sehingga petani dan pengusaha sama-sama untung. 

Itulah salah satu rahasia mengapa EGB bisa maju. Coba bandingkan dengan produksi bir pletok yang masih sporadis dan lokal serta dibangun sebagai bisnis kelas rumahan. 

Karena itu meski rasanya sama, bahan dasarnya sama, dan usianya juga nyaris sama, nasib bir pletok beda dengan EGB. EGB lebih baik dari bir pletok.

Nasib....nasib.

Jumat, 21 September 2012

Hujan Berkah di Tanah Sri Lanka

Tulisan Kedua


Apa yang orang lakukan ketika hujan turun di saat kehadirannya tidak diharapkan. Jawabannya beragam. Tetapi cukup banyak orang yang mengumpat dan mencaci maki hujan ketika ia turun ke bumi di waktu yang tidak tepat. Hujan dianggap sebagai pengganggu dan perusak aktivitas.

Padahal di luar itu, hujan yang datang dari langit, turun bersama manfaat buat makhluk hidup di muka bumi. Hujan yang turun membasahi bumi menjadi air minum bagi tumbuhan dan hewan. Ia juga menjadi sumber mata air bagi proses keberlangsungan hidup manusia di bumi.

Ketika saya dan rombongan dari LLP-KUKM sampai di wisma KBRI di Kolombo, pukul 7 malam waktu setempat, hujan turun dengan deras. Pihak KBRI yang terdiri dari diplomat dan staf lokal merasa bersyukur. Kata mereka, itu adalah hari pertama hujan turun di Sri Lanka setelah negeri itu tidak didatangi hujan sejak akhir tahun 2011. Negara pulau itu sudah 10 bulan tidak dihampiri hujan deras.

Kata mereka, kami datang ke Kolombo bersama turunnya hujan dan keberkahan buat masyarakat Sri Lanka. Wah luar biasa...

Negara yang penduduknya mayoritas beragama Budha itu, sangat bergantung pada sektor pertanian dan agro industri. Dari sekitar 20 juta penduduk Sri Lanka, 72 persen tinggal di pedesaan, dan 80 persen dari mereka terlibat dalam sektor pertanian. Ketika musim hujan tidak datang, itu berarti bencana besar buat kehidupan mereka.

Bidang pertanian telah menjadi sektor utama bagi perkembangan perekonomian Sri Lanka dengan kontribusi sebesar 16,7% dari total ekspor, dan menggerakkan lapangan kerja sekitar 32%. Produk ekspor unggulan mereka adalah teh, karet, dan rempah-rempah yang bisa tumbuh dengan baik bila didukung cuaca yang kondusif. Teh Dilmah adalah salah satu produk teh dari Sri Lanka yang mereknya sudah melegenda.

Berkaitan dengan tidak turunnya hujan, Menteri Listrik dan Enerji Sri Lanka, Champika Ranawaka  menyatakan kepada wartawan bahwa jika hujan tidak turun di bulan September 2012, pemerintah akan memadamkan listrik secara bergilir. Karena musim hujan yang tidak datang pada tahun 2012 telah menyebabkan sejumlah penampungan air untuk tenaga listrik dan pertanian kering-kerontang. 

Akibat tidak turunnya hujan, ribuan kaum petani dan tanah garapannya mengalami kekeringan.  Lebih dari 150.000 acres tanah persawahan di Distrik Anuradhapura, Polonnaruwa, dan Puttalam kering. Keringnya penampungan air di Propinsi North Central, North Western, North dan East  menyebabkan 7.000 acres tanah pertanian terlantar.  Menurunnya sumber-sumber  air di berbagai tempat juga menyebabkan binatang seperti Gajah menyerang sejumlah desa dan merusak pertanian.

Situasi keringnya penampungan air mempengaruhi sejumlah proyek tenaga listrik, hydro power generation mengalami penurunan menjadi 11,8%. Akibat musim hujan yang tidak datang, tahun 2011 pemerintah mengalami kerugian Rs 165 miliar, dan hingga pertengahan tahun 2012 pemerintah rugi Rs 330 miliar. Kerugian tersebut dipergunakan antara lain untuk subsidi listrik sektor konsumen, sektor industri dan tempat keagamaan.

Untuk itu Presiden Mahinda Rajapaksa usai pertemuan mendadak dengan sejumlah Menteri, pejabat-pejabat pemerintah dan petani Juli lalu telah memerintahkan pejabat pemerintah terkait untuk segera memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami kerugian akibat tidak turunnya hujan.  Persoalan hujan juga membuat Presiden membentuk  komite spesial yang terdiri dari Kementerian Keuangan dan Perencanaan, Departemen Irigasi, Pelayanan Agraria, Kementerian Pertanian, Kementerian Disaster Management dan Wild Life Departmen untuk menangani persoalan terkait.

Hujan yang turun malam Minggu itu begitu berarti buat masyarakat Sri Lanka. Karena hujan tidak hanya turun di Kolombo, tetapi juga di distrik lain seperti Kendy dan Negombo, dua tempat lainnya yang sempat kami singgahi.

Itulah alasan mengapa kedatangan kami ke Sri Lanka dianggap membawa berkah. Kami tidak hanya melatih UKM Sri Lanka, tetapi kehadiran kami bersamaan dengan turunnya hujan yang ditunggu-tunggu masyarakat di negara tersebut.


Rabu, 12 September 2012

From Jakarta to Kolombo, From UKM to UKM

Tulisan Pertama
 




Waktu di jam tangan saya menunjukkan pukul 14.45, waktu Jakarta. Pesawat Mihin Lanka tujuan Kolombo yang saya duduki bersama 25 orang penumpang lainnya mulai lepas landas di bandara internasional Soekarno Hatta.

Penumpangnya sedikit.  Memang cuma 26 orang yang naik pesawat jurusan Kolombo, Sri Lanka sore itu. Selain karena masih suasana Lebaran, biasanya tidak terlalu banyak penumpang yang naik Mihin Lanka saat itu. Dari 26 orang penumpang, tidak semuanya memiliki tujuan akhir Kolombo, tetapi ada yang sekadar transit di bandara Bandaranaike untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain, seperti Dubai.

Mihin Lanka adalah maskapai penerbangan milik Pemerintah Sri Lanka yang melayani rute Jakarta- Kolombo, tanpa transit di Singapura. Maskapai penerbangan ini merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah yang lahir tahun 2007. Sebelumnya, Pemerintah Sri Lanka memiliki maskapai penerbangan utamanya, SriLankan Airlines yang sudah beroperasi tahun 1979.

Kelahiran Mihin Lanka terbilang berani, karena muncul di saat negara tersebut sedang mengalami konflik bersenjata dengan gerilyawan Macan Tamil. Salah satu tujuan dari kelahiran Mihin Lanka adalah untuk menarik wisatawan asing datang ke Sri Lanka. Namun karena kondisi dalam negeri yang tidak kondusif, tujuan tersebut belum tercapai. Selama beberapa tahun, di saat konflik berlangsung, Mihin Lanka selalu merugi.

Konflik tersebut berakhir tahun 2009, setelah pemerintah Sri Lanka menumpas gerilyawan dan menembak mati pemimpin Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran dalam sebuah penyerangan yang dilakukan tentara Sri Lanka. Berakhirnya konflik tersebut menjadi berkah bagi Mihin Lanka karena pada tahun 2009 maskapai ini mulai menggeliat, dan berhasil meraup pendapatan sebesar 1,5 juta dolar AS.

Keamanan dalam negeri yang kondusif membuat Mihin Lanka, melakukan inovasi dalam pengembangan usaha.  Sejak tahun 2010 perusahaan penerbangan ini mulai berekspansi, salah satunya membuka jalur penerbangan langsung Jakarta Kolombo.

Indonesia merupakan pasar yang basah. Mihin Lanka bukan hanya membidik para wisatawan dari Indonesia yang datang ke Sri Lanka, tetapi juga tenaga kerja asing dari berbagai negara termasuk Indonesia yang kerap singgah di Kolombo untuk berganti penerbangan. Mihin Lanka yang memosisikan diri sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dengan melayani rute Jakarta Kolombo empat kali selama satu minggu siap bersaing dengan perusahaan penerbangan asing lainnya, seperti Air Asia.

Keseriusan Mihin Lanka beroperasi di Indonesia juga terlihat dari para kru pesawat yang dilatih berbahasa Indonesia. Meski komunikasi dalam pesawat tersebut dilakukan dalam bahasa Inggris dan Sinhala (bahasa ibu Sri Lanka), namun para pramugari dan kru pesawat sedikit-sedikit bisa berbahasa Indonesia. Mereka belajar bahasa Indonesia dari tim pengajar yang difasilitasi Kedubes RI di Kolombo.

Jadi jangan ragu, kalau kita mau tambah air putih atau jus kemasan, tinggal bilang saja kepada pramugari yang memakai Sari dalam bahasa Indonesia. Mereka paham kok.

Jalur KBRI Sri Lanka

Saya berangkat ke Sri Lanka tidak sendiri. Dalam pesawat, saya bersama satu orang manager dari LLP-KUKM dan dua orang pengrajin dari Yogyakarta, yaitu Pak Priyana dan Ibu Haryanti. Pak Priyana adalah pengrajin tas dan peralatan rumah tangga dari eceng gondok. Sementara Ibu Haryanti adalah pengrajin peralatan rumah tangga dengan bahan dasar batok kelapa.

Kami berempat datang ke negeri berlambang Macan itu karena undangan Kedutaan Besar RI di Sri Lanka dan Chamber of National Handicraft of Srilanka. Kedua lembaga itu meminta LLP-KUKM untuk memberikan training kepada UKM Sri Lanka mengenai kerajinan Indonesia. Karena itulah Pak Priyana dan Ibu Haryanti turut hadir bersama kami dalam perjalanan itu.

Delegasi Chamber of National Handicraft of Srilanka yang pernah datang ke SME Tower tahun 2011 meminta bantuan LLP-KUKM melalui KBRI Sri Lanka untuk melatih kerajinan Indonesia kepada UKM Sri Lanka.  Ide pelatihan tersebut kemudian difasilitasi Bapak Albert Abdi, Kuasa Usaha Ad Interm Kedutaan Besar RI di Sri Lanka. 

Pak Albert Abdi yang sudah memiliki jaringan luas dengan para pelaku bisnis dan UKM di Sri Lanka berupaya semakin mendekatkan hubungan bilateral RI dengan Sri Lanka, dari sisi pengembangan ekonomi kedua negara. Pelatihan itu sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia -- Sri Lanka dan HUT Kemerdekaan RI ke-67 yang jatuh pada bulan Agustus 2012.

Perjalanan udara selama 4 jam cukup membosankan. Selain makan dan minum, perjalanan panjang itu saya isi dengan membaca majalah dan tidur.  Pukul 17.10 waktu Sri Lanka, pesawat tiba di bandara Bandaranaike Kolombo. Karena disambut dan didampingi Pak Albert Abdi dan Staf yang saat itu menjabat pelaksana tugas Dubes RI di Sri Lanka, pemeriksaan di bagian imigrasi bandara berjalan lancar dan cepat. Kami lewat jalur khusus.

Rombongan akhirnya menuju Wisma Kedubes RI di jalan Kolombo 7, untuk rehat sebentar dan bersih-bersih sebelum melakukan aktivitas berikutnya, yakni makan malam dan melihat keindahan malam Kota Kolombo yang eksotis. Sebelum tidur, kami sempat membahas rencana kerja selama satu Minggu di Sri Lanka. Selain meeting dan training, dalam rencana kerja tersebut ada kunjungan ke tempat wisata dan city tour. (Bersambung)

Kamis, 16 Agustus 2012

Dari UKM Menuju Perusahaan Kelas Dunia


Tokoh pemasaran dunia Philip Kotler ketika mengunjungi Indonesia tahun 2009 dalam seminar sehari di Jakarta bependapat, bahwa kondisi chaos merupakan suatu normalitas yang baru.  Untuk itu pemasar harus dapat menerima dan memahami lingkungan bisnis yang begitu dinamis dengan perubahan yang sangat cepat dan sulit ditebak. Pemasar saat ini sedang berjalan dalam kondisi chaos yang berkelanjutan, yang kemudian dikenal dengan kondisi normalitas baru.

Saat itu ia membahas bagaimana krisis perekonomian di banyak negara mengakibatkan lingkungan bisnis menjadi sangat turbulen. Banyak sekali perusahaan yang saat itu dianggap sudah menjadi kelas dunia namun kemudian berjalan tertatih-tatih atau gulung tikar karena goncangan yang luar biasa. Sebagaimana diketahui bahwa kondisi perekonomian di Eropa dan Amerika Serikat ketika itu sangat mengkhawatirkan.  Bahkan pada 2008 sebagian besar negara maju mengalami krisis.  Beruntung Indonesia tetap dapat tumbuh perekonomiannya sekitar 2-3%.

Namun begitu, krisis bukan menjadi hambatan untuk tetap eksis dan berkembang. Dalai Lama mengatakan, saat-saat yang mudah adalah musuh utama karena membuat kita tertidur. Sedangkan masa yang sulit merupakan teman, karena ia membangunkan kita untuk selalu waspada.

Karena itu—masih menurut Philip Kotler pada saat kedatangannya kembali ke Jakarta pada tahun 2011—untuk tetap eksis dan berkembang di masa sulit, perusahaan harus  membuang produk, segmen dan area geografis yang tidak menguntungkan. Kemudian, perusahaan harus selektif melupakan masa lalu dengan memfokuskan upaya pada produk-produk baru, mencari berbagai celah kesempatan, dan mengeksploitasi perubahan-perubahan yang bersifat tidak linier. Terakhir, perusahaan harus  menciptakan masa depan dengan mengembangkan suatu strategic goal baru yang dapat memberi motivasi, dan tantangan.

Lalu dimanakah posisi Indonesia di era normalitas baru seperti sekarang ini?

Indonesia saat ini semakin cantik terlepas dari sejumlah kekurangan yang ada, seperti masalah law enforcement yang lemah. Menurut IMF, antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di antara 18 negara dengan perekonomian terbesar di dunia dan proyeksi pertumbuhan GDP nominal sebesar 12.8%.  Angka itu di atas Cina (12.5%), India (11.8%) serta jauh di atas Korea Selatan (8.7%), Jepang (4.3%), dan Amerika Serikat (4.2%).  Masih menurut IMF, di masa mendatang Indonesia diperkirakan akan semakin mendominasi perekonomian ASEAN dan akan mulai menyalip pasar Eropa.

Berdasarkan hal tersebut maka sudah saatnya bagi perusahaan-perusahaan Indonesia menjadi perusahaan berkelas dunia. Untuk menjadi perusahaan kelas dunia dapat dilakukan antara lain dengan dua cara. Pertama, perusahaan harus dapat memenuhi standar tertinggi di mana pun perusahaan beroperasi agar dapat berkompetisi. Kedua, semakin diperlukannya orang-orang yang memiliki kemampuan tinggi yang dapat berkarya di luar batasan negara.

Menjadi perusahaan kelas dunia memberikan sejumlah pilihan untuk menentukan pasar mana yang akan dituju, yakni pasar lokal, regional atau global. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa merupakan pasar lokal yang sangat menjanjikan. Cukup banyak perusahaan mancanegara yang masuk ke Indonesia karena besarnya pasar di tanah air ini.

Pertamina, Bank Mandiri adalah perusahaan nasional yang sukses menggarap pasar lokal. Perusahaan ini pula siap bersaing di pasar global sebagai perusahaan yang memiliki standar kelas dunia. Mereka tidak hanya sukses bersaing dengan perusahaan lokal di dalam negeri, tetapi juga siap juga berkompetisi dengan perusahaan asing di mancanegara.

Inovasi dan Desain Ulang

Jika perusahaan milik negara kelas kakap berhasil menjadi perusahaan yang world class, apakah Usaha Kecil dan Menengah atau UKM Indonesia bisa seperti perusahaan-perusahaan plat merah tersebut.

Jawabannya tentu saja bisa. Pemerintah sangat mendukung UKM Indonesia mampu menjadi tuan rumah di negara sendiri dan siap menjadi penantang utama pebisnis dunia di tingkat global. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjadikan UKM Indonesia menjadi perusahaan yang going world class.

Bekerjasama dengan pihak swasta maupun swakelola, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM melatih para pelaku UKM di tanah air agar produk-produk mereka bisa bersaing di tingkat nasional maupun mancanegara. Berbagai pelatihan diberikan kepada pelaku UKM seperti pelatihan packaging, pelatihan branding dan marketing.

Produk-produk mereka yang sudah memiliki kemasan menarik, unik dan lulus uji kualitas mutu, kemudian diberi kesempatan didisplay di UKM Gallery SME Tower Jakarta. Di tempat tersebut bukan hanya konsumen lokal yang datang untuk membeli tetapi juga turis mancanegara dan para ekspatriat.

Bukan hanya itu, LLP-KUKM juga mengajak para UKM binaan untuk menggarap pasar ekspor. Untuk itu, LLP-KUKM mencari produk yang pas dan cocok untuk pasar mancanegara dan kemudian di-redesain sesuai dengan pasar yang dituju. Karena, desain keranjang unik untuk pasar Eropa misalnya berbeda dengan pasar Amerika.  Inovasi menjadi kata kunci bagi produk UKM agar bisa diterima pasar ekspor.

Bekerja sama dengan konsultan managemen ekspor LLP-KUKM memilih dan membuat produk kelas ekspor, menggelar pameran dan mencari buyer di luar negeri, serta membantu administrasi ekspor. LLP-KUKM berperan sebagai jembatan antara UKM di tanah air dengan pembeli dari luar negeri. Alhasil, ketika mengikuti pameran dagang di Hong Kong akhir April lalu, sejumlah pesanan dari buyer di luar negeri datang ke LLP-KUKM. Sebagian besar pesanan mereka sudah diproduksi dan siap dikirim ke pada pembeli di luar negeri.

Melihat begitu bagusnya penerimaan pasar luar negeri terhadap produk UKM Indonesia, maka kembali pada akhir Agustus 2012 LLP-KUKM mengajak UKM binaannya untuk pameran dagang di Frankfurt Jerman. Kami berharap tanggapan para calon buyer di Frankfurt sama antusiasnya seperti buyer di Hong Kong.

Di tahun-tahun mendatang, kami siap mengajak UKM Indonesia merambah pasar mancanegara. Dan semoga upaya yang kami lakukan agar UKM Indonesia menjadi perusahaan kelas dunia bisa berjalan sesuai rencana.

Aamiin...

Rabu, 18 Juli 2012

Membangun UKM Indonesia menjadi Brand Dunia




Mungkin kita tidak menyadari, bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan dunia awalnya dibangun oleh para pelaku UKM alias Usaha Kecil dan Menengah. Dengan semangat kewirausahawan yang tinggi dan pantang menyerah, mereka berhasil membangun usahanya menjadi perusahaan dunia.

Sebut saja tokoh otomotif Henry Ford dan Soichiro Honda. Pendiri Ford dan Honda Motor Company Jepang itu adalah pelaku UKM yang sukses membangun bisnis mulai dari kecil hingga menjadi brand dunia. Jatuh bangun bagi mereka adalah hal biasa. Namun spirit yang terlihat dari mereka adalah pantang mundur dalam mengelola usaha.

Henry Ford yang lahir pada 30 Juli 1863 adalah pelaku UKM Amerika Serikat yang sukses meski hanya tamatan sekolah dasar. Henry yang  menyintai mesin dan kereta, pada tahun 1892 berhasil mengeluarkan mobil pertama di dunia yang dibuat di bengkelnya sendiri di Detroit.

Keberhasilannya itu membuat Henry Ford ditawari pekerjaan di Detroit Edison Company dengan gaji tinggi, namun ia mengundurkan diri karena ingin mengelola usaha sendiri. Ia mengajak beberapa temannya sebagai investor untuk mendirikan pabrik mobil Detroit Auto Mobil Company.

Karena ketidak-cocokan akhirnya kongsi bubar. Pada Maret 1902 Henry Ford mendirikan Ford Motor Company yang dibiayai sendiri. Dengan modal minim dan semangat tinggi, Henry Ford berhasil membangun Ford Motor Company hingga kini. 

Jatuh bangun sudah biasa bagi Henry. Ia tidak mengeluh tetapi terus berjalan dan tidak pernah menyerah. Ia tidak menyangka usahanya yang dibangun dari sebuah bengkel di Detroit dengan modal seadanya, kini menjadi brand dunia. Itulah prilaku pelaku UKM sukses. Pantang menyerah meski menemui tantangan dan hambatan. Selalu saja ada jalan keluarnya.

Kisah yang nyaris sama juga dijalani Soichiro Honda.  Jiwa wirausaha Soichiro tumbuh karena warisan ayahnya yang membuka bengkel reparasi alat pertanian dan sepeda di Dusun Kamyo, Distrik Shizuko, Jepang Tengah. Dalam usia 22 tahun, pada tahun 1928, setelah cukup lama bekerja sebagai karyawan di Tokyo, Honda kembali ke kampung halamannya untuk memulai usaha reparasi mobil dan pembuatan ring pinston.

Bisnisnya tidak berjalan mudah. Perang dan bencana alam membuat Soiciro Honda jatuh bangun dalam berbisnis. Namun ia terus maju, dan pada tahun 1948 Honda memulai produksi sepeda motor di bawah bendera Honda Corporation.  Rekayasa mesin Honda yang bagus dan pemasaran yang cerdas membuat Honda berhasil mengalahkan penjualan sepeda motor merek lain di Jepang. Perusahaan ini pun terus berkembang dan menjadi perusahaan multinasional dengan brand yang mendunia.

Berdasarkan kedua cerita tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kegigihan, semangat untuk maju tidak bisa menghalangi pelaku usaha untuk bisa meraih sukses. Padahal  bisnis keduanya berjalan tidak mudah dan lancar. Keduanya menemukan tantangan yang sungguh luar biasa. Namun mereka yang berteman dengan kegagalan itu berhasil  mengubah kegagalan menjadi keberhasilan.

Semangat UKM Indonesia
Semangat dan daya juang pelaku UKM di tanah air tidak jauh beda dengan Henry Ford dan Soichiro Honda. Itu dibuktikan antara lain ketika krisis moneter melanda Indonesia pada 1998. Ketika perusahaan-perusahaan besar terpuruk, UKM di Indonesia tetap tumbuh. Bahkan UKM inilah yang berperan membangkitkan kembali semangat wirausaha para pelaku bisnis untuk terus berjuang di tengah krisis.

UKM yang bergerak di berbagai kegiatan ekonomi, kini dinilai oleh berbagai pihak sebagai sektor penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh bangsa yakni pengangguran  dan kemiskinan.    Peran UKM yang saat ini tercatat sekitar 55 juta unit usaha dan  tersebar di seluruh Indonesia,  tidak saja diharapkan mampu meningkatkan lapangan kerja, dan mengatasi masalah pengangguran, tetapi sekaligus juga dapat mendorong akselerasi pembangunan daerah.

Lalu dimana peran pemerintah dalam membantu UKM. Akankah UKM kita bisa maju dan berkembang seperti UKM luar negeri yang mampu merambah internasional dan brand yang kuat.

Saat ini tugas pemerintah tidak lagi sekadar membantu tumbuh kembangnya UKM di tanah air, tetapi bagaimana menjadikan UKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kementerian Koperasi dan UKM memiliki Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM yang bertugas memasarkan produk KUKM untuk pasar lokal dan internasional.

Untuk pasar lokal, LLP-KUKM memiliki ruang display produk KUKM di SME Tower, Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Sebuah gedung mewah nan berkelas yang didedikasikan untuk produk-produk berkelas. Produk yang masuk ke LLP-KUKM merupakan produk terbaik yang telah melewati seleksi mutu dan desain. Dengan begitu, mutu produk yang masuk ke SME Tower tidak perlu diragukan lagi.

Tahun ini, LLP-KUKM membantu mereka agar bisa menjual produknya ke pasar Internasional melalui program Pengembangan Produk KUKM Berdaya Saing. Bukan satu atau dua barang, tapi diharapkan mereka bisa menjual produk ke luar negeri minimal satu kontainer. Barang-barang yang akan disiplay dan dijual di pasar luar negeri, disesuaikan dari sisi desain dan kemasan. Untuk itu LLP-KUKM siap membantu mereka.

Pelaku UKM di tanah air memang memiliki jiwa spartan. Berapa pun besar pesanan yang datang akan dilayani. Namun persoalannya, tidak semua UKM  memiliki modal atau dana yang besar untuk melayani pesanan dalam jumlah besar pula. Jika hal itu terjadi pemerintah siap mengalirkan pinjaman melalui LPDB, atau Lembaga Pengelola Dana Bergulir, sebuah badan layanan umum yang berada di bawah Kementerian KUKM. Selain itu pemerintah juga menyediakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) kepada para pelaku UKM yang butuh pinjaman dana di sejumlah bank nasional.

Karena itu, upaya yang dillakukan LLP-KUKM bukan sekadar menghidupkan UKM tetapi menjadikan mereka perusahaan besar yang bisa bersaing dengan produsen dari luar negeri. Kami berharap suatu saat nanti brand-brand dari UKM di Indonesia bisa menjadi brand dunia yang disegani baik di pasar lokal maupun internasional. Aamiin.....

ATAJUDIN NUR
Kepala Divisi Marketing LLP-KUKM
atajudin@gmail.com
Twiiter: @ata_junior

Selasa, 10 Juli 2012

Kami Tulus Membantu KUKM


Mencintai produk Indonesia bukan hanya slogan LLP-KUKM (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah). Kami telah mencapai tahap Membantu ribuan pelaku UKM mengembangkan produk mereka, baik dari sisi pemasaran maupun pelatihan. Bahkan kami siap membantu UKM masuk ke pasar mancanegara.

Bagi kami, UKM adalah soko guru ekonomi nasional. Ketika ia lemah, lemah pula perekonomian bangsa. Sebaliknya, UKM yang kuat akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Bayangkan, berapa banyak tenaga kerja yang terserap dari UKM saat ini yang jumlahnya mencapai 55 juta usaha, mulai dari yang skala mikro, kecil hingga menengah. Jika satu jenis usaha saja rata-rata mampu menampung dua tenaga kerja, berarti UKM di Indonesia telah bisa menampung 110 juta tenaga kerja di Indonesia. Jika mereka bisa tumbuh dan berkembang berarti separuh populasi Indonesia memiliki penghasilan yang layak untuk hidup di negara ini. Ingat, berapa banyak masyarakat kecil yang hidupnya terbantu dengan berkembangnya UKM di tanah air.

Adalah tugas dan misi LLP-KUKM untuk  membantu dan mengembangkan bisnis para pelaku UKM. LLP-KUKM memberikan berbagai fasilitas dan layanan kepada mereka yang menjadi binaan. Salah satunya, para pelaku UKM diberikan tempat untuk mendisplay produknya di SME Tower, di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Sebuah gedung mewah nan berkelas yang didedikasikan untuk produk-produk berkelas pula.

Jadi tidak heran, bila Anda datang ke UKM Gallery, Anda akan menemukan produk Batik Nusantara dengan harga yang cukup bersaing dibanding produk batik di tempat lain. Itu memperlihatkan, produk kami memang premium dan ditujukan kepada mereka yang menghargai dan mengerti batik berikut proses produksinya.

Karena itu soal kualitas, jangan ditanyakan. Karena dengan memposisikan diri sebagai produk premium, kami selalu menjaga mutu dan merek kami. Untuk itu produk UKM yang masuk ke UKM Gallery kami seleksi, agar benar-benar yang terbaik. Dan perlu diingat, kami tidak menarik uang sewa tempat bagi UKM yang mau mendisplay produknya di UKM Gallery.

Untuk bergabung dengan LLP-KUKM, syaratnya gampang. Pelaku memiliki produk yang original, unik dan berkualitas.  Selama ini LLP-KUKM mengutamakan produk-produk garmen, jewelleries, aksesoris, batik, kerajinan tangan, dan spa. Tapi tidak menutup kemungkinan jenis produk lain. Yang penting produk itu unik dan mencerminkan budaya Indonesia.

Paviliun Propinsi
Selain UKM Gallery, kami juga memiliki Paviliun Propinsi. UKM binaan dari masing-masing propinsi diwadahi melalui Paviliun Propinsi yang terletak di beberapa lantai di SME Tower. LLP-KUKM membangun Paviliun Propinsi sejak 2010 untuk memasarkan produk-produk unggulan UKM dari seluruh propinsi di Indonesia. Hingga kini sudah terbentuk 32 Paviliun Propinsi dari seluruh propinsi di Indonesia.

Keberadaan Paviliun Propinsi merupakan misi utama LLP-KUKM untuk memberdayakan Koperasi dan UKM. Paviliun Propinsi ada setelah kehadiran direksi baru LLP-KUKM  yang dipimpin Ibu Ir Yuana Sutyowati MM sebagai Direktur Utama. “Kami berharap seluruh propinsi sudah bisa bergabung dengan LLP-KUKM,” beber Yuana Sutyowati.

Mengapa UKM di seluruh propinsi perlu bergabung dengan LLP-KUKM. Jawabnya cukup sederhana. Produk UKM yang ada di SME Tower bisa dilihat pengunjung dari berbagai wilayah di Indonesia maupun mancanegara. Kalau pasarnya hanya di tingkat propinsi, tentu yang melihatnya terbatas. Tapi di SME Tower, orang dari seluruh Indonesia dan bahkan dunia bisa melihatnya.

Karena kami bekerjasama dengan kedutaan besar negara asing di Indonesia, agar menjadikan SME Tower sebagai tujuan wisata tamu mereka bila berkunjung ke Indonesia. Tamu-tamu negara asing datang ke SME Tower tidak hanya melihat produk tetapi juga membeli produk tersebut.

Kami juga bekerjasama dengan kedutaan besar Indonesia di luar negeri dan kementerian luar negeri agar menjadikan SME Tower sebagai tujuan wisata dan belajar tamu-tamu dari luar negeri. Dengan begitu, sering kali kami menerima kunjungan tamu dari luar negeri yang datang untuk belajar tentang UKM di Indonesia.

Total jumlah UKM yang bernaung di bawah LLP-KUKM sekitar 1.400, baik yang ada di UKM Gallery maupun di Paviliun Propinsi. Untuk mendapatkan UKM binaan tersebut, LLP-KUKM bekerjasama dengan instansi daerah. Misalnya, berkoordinasi dengan Kepala Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia. Kemitraan ini bertujuan untuk mencari produk unggulan di masing-masing daerah atau kerjasama dengan lembaga KUKM di sana. Tidak jarang kami juga harus menembus bukit dan pantai untuk mendapatkan produk UKM yang layak bersaing di pasar nasional maupun global.

Merambah Pasar Mancanegara

Selain ruang di SME Tower, LLP-KUKM memberikan kesempatan kepada para pelaku UKM untuk ikut pameran di luar negeri. Tahun ini, LLP-KUKM membantu mereka agar bisa menjual produknya ke pasar Internasional melalui program Pengembangan Produk KUKM Berdaya Saing. LLP-KUKM mengajak pelaku bisnis untuk ikut pameran di luar negeri. Untuk hal itu, kami melakukan pengembangan desain dan produk agar bisa diterima di pasar Eropa, Amerika dan Asia.


Guna mendapatkan produk yang dimaksud, LLP-KUKM menjemput bola dengan bertandang ke berbagai propinsi, misalnya, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.   Sebagai langkah pertama, pada 27-30 April 2012, LLP-KUKM menyelenggarakan pameran premium di Hong Kong. Harapannya, pelaku UKM mendapatkan akses untuk pemasaran di luar negeri. Langkah berikutnya kami siap untuk ikut pameran-pameran di luar negeri seperti Frankfurt, Jerman.

Dalam hal promosi, kami tidak lelah untuk memperkenalkan SME Tower kepada calon buyer dalam dan luar negeri. LLP-KUKM gencar melakukan kampanye pemasaran  baik melalui media cetak, radio, elektronik, maupun online. Kami juga mengomunikasikan diri dengan media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Kami menggenjot promosi untuk mendongkrak animo masyarakat untuk datang, cinta dan beli produk KUKM.

Itulah upaya tulus kami. Kami berupaya menjalankan misi untuk memberdayakan UKM menjadi perusahaan kelas kakap. Semoga masyarakat semakin tahu dan pelaku UKM semakin care terhadap LLP-KUKM. Karena kami berharap suatu saat nanti UKM binaan kami bukan hanya menjalankan Usaha Kecil Menengah lagi tetapi sudah menjadi Usaha Kakap Miliaran.

Semoga.

ATAJUDIN NUR
Kepala Divisi Marketing LLP-KUKM
atajudin@gmail.com
Twiiter: @ata_junior

Jumat, 15 Juni 2012

Negeri Ini Kaya dengan Kuliner Tradisional


Kuliner Indonesia perlahan tapi pasti kian disukai masyarakat dunia. Coba lihat, Nasi Goreng, Gado-Gado, Sate Padang dan banyak lagi makanan Indonesia lain yang cita rasanya mampu menggugah selera orang asing. Bahkan dunia mengakui, bahwa Rendang Indonesia merupakan makanan terlezat di dunia.

Jika sudah begitu kenyataannya, apakah kita sebagai orang Indonesia masih mengingkari nikmat yang diberikan Tuhan kepada bangsa ini. Kekayaan alam Indonesia, pemberian yang Maha Kuasa menjadikan negeri ini barokah dengan bumbu dan rempah-rempah sebagai pelezat masakan di tanah air.  Kekayaan bumbu dan rempah-rempah itulah yang membuat makanan Indonesia memiliki identitas kuat di komunitas dunia.

Mari kita ingat-ingat sejarah Indonesia dan dunia. Di zaman kolonialisme, Belanda berhasil membangun negerinya dari hasil eksplolitasi rempah-rempah dari Indonesia. Rempah-rempah pula yang membuat Penjelajah dari Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.

Ada ratusan jenis rempah di tanah air yang membuat Belanda datang ke Indonesia. Rempah-rempah ini yang menjadi komoditas paling berharga di masa kolonial. Selain sebagai bumbu makanan, rempah juga digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan. Bahkan rempah digunakan untuk mengawetkan Mummi di zaman Mesir Kuno.

Pada 13 hingga 16 Juni 2012, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) menggelar festival makanan nusantara yang diberi nama Warisan Enak atau Warinak 2012.  Festival Warinak dibuka oleh Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Dr Braman Setyo, MSI di halaman depan SME Tower. Festival bertema “Wahana Cita Rasa Indonesia” selain mempromosikan produk kreatif dan kuliner yang mempunyai cita rasa dan keunikan di masyarakat juga sebagai wujud kemitraan antara pemerintah, pengusaha besar dan UKM.

Sebagai institusi di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, LLP-KUKM turut menjaga dan melestarikan budaya kuliner bangsa dengan menggelar event Warinak. Warinak merupakan padepokan bagi para koki pewaris resep tradisional untuk menunjukkan keahliannya mengolah masakan Indonesia yang disajikan kepada para pengunjung.  Para koki ini didatangkan dari lokasi tertentu. “Sehingga, Warinak kali ini menjadi tempat berkumpulnya para pencinta makanan nusantara,” ungkapnya.

Di acara pembukaan peserta dihibur penampilan kelompok musik angklung yang dimainkan  oleh istri dan pejabat kedutaan besar Jepang di Indonesia. Tamu undangan juga disuguhi minuman jamu yang dilayani, ibu-ibu pedagang jamu dari Induk Koperasi Rempah dan Jamu (Inkojam).



 

 
Kuliner Pilihan
 
LLP-KUKM sebagai penyelenggara event ini memiliki spesifikasi dalam menentukan para peserta festival Warinak.  Setiap kuliner yang hadir dalam Warisan Enak harus benar-benar unik, memiliki kelezatan yang sudah terbukti, penyajian yang resik dan sehat, serta memiliki banyak penggemar seperti Soto Udang Galah Medan dan Es Durian Sakinah.

Warinak juga menampilkan makanan kesehatan dan herbal partisipasi dari Dewan Rempah Indonesia, jamu dari Inkojam, dan UKM binaan Bank Indonesia di lima provinsi. Jumlah peserta pameran ini sebanyak 65 stand yang memenuhi halaman depan dan bagian dalam SME Tower.

Bukan cuma makanan festival kuliner Warisan Enak 2012 dimeriahkan dengan penampilan musik legendaris yaitu lagu-lagu Koes Ploes (Koes Ploes Night), Rolling Stoner Night (Acid Spee Band) dan Beatles  Night. Sore hari, sambil menikmati makanan, para pengunjung dihibur dengan alunan lagu-lagu lama dari kelompok musik legendaris tersebut.

Senin, 28 Mei 2012

Kiat AIA Masuk Ke Jantung Market Leader


Potensi bisnis asuransi di Indonesia saat ini masih besar. Penetrasi pasar asuransi di tanah air baru sekitar dua persen dibandingkan populasi. Padahal di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah mencapai lebih dari 15 persen. 

Sementara populasi di Indonesia jauh lebih besar dibanding kedua negara tersebut. Artinya, bagi perusahaan asuransi sekarang ini adalah saatnya menggarap pasar yang masih menjanjikan. Puluhan pemain asuransi yang ada saat ini, belum bisa menjangkau seluruh populasi yang memang belum sadar akan asuransi.

Mengapa itu terjadi?

Karena asuransi belum menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Masih ada jurang yang dalam antara kebutuhan ideal yang berasuransi dengan jumlah orang yang sudah diasuransikan. Padahal cukup banyak masyarakat Indonesia yang memiliki daya beli, khususnya ikut berasuransi.

Hingga saat ini pasar asuransi masih dipegang sang pemimpin pasar, Prudential. Di luar itu ada pemain-pemain lain yang cukup sukses dan berjaya seperti Bumi Putera, Manulife dan pemain kuat lainnya.

Kendati pasar sudah dikuasai pemain-pemain utama, bukan berarti pemain lain tidak bisa masuk meraih peluang yang ada di peta persaingan papan atas. Adalah AIA yang cukup giat berupaya agar bisa masuk ke papan atas. Selama satu tahun terakhir, AIA terbilang sukses dengan kampanye We Protect.

We Protect adalah kampanye AIA untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi. Selain berkampanye di berbagai media—media konvensional dan non konvensional—tenaga pemasar AIA turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya memiliki asuransi. Karena dengan asuransi, selain melindungi diri dari berbagai penyakit berbahaya juga melindungi harta dan keluarga dari kebangkrutan.

“Kampanye we protect ini luas maknanya. Kita melakukan perlindungan diri, perlindungan keluarga dan perlindungan investasinya. Kalau mereka ikut asuransi walau terkena penyakit, saving dia tetap aman. Tidak tergerus biaya recover. Itu yang kita lihat masih ada protection gap,” demikian dikatakan Ade Bungsu CMO AIA kepada penulis beberapa waktu lalu.

Karena bagi kebanyakan masyarakat, menabung saja saat ini sudah cukup untuk melindungi invstasinya. Tetapi begitu mereka terkena penyakit berbahaya, uang mereka bisa terkuras karena biaya rumah sakit.

Dengan kampanya we protect dan turun ke lapangan itulah, AIA berupaya masuk ke pasar yang masih basah dan menjanjikan. Memang jumlah tenaga lapangan AIA masih jauh dibanding dengan sang Market Leader, namun kegigihan mereka dalam melakukan edukasi boleh dibanggakan.

Meski pasar sudah dikuasai sang market leader, namun jika kreatif dan fokus masih ada celah yang bisa dimasuki. Itulah kiatnya.

Rabu, 23 Mei 2012

Strategi HDO Menerobos Pasar Air Minum Dalam Kemasan



Pasar air minum dalam kemasan (AMDK) di tanah air memang basah. Budaya minum air putih yang berlaku di masyarakat Indonesia membuat pasar ini cukup besar dan masih menjanjikan.

Berdasarkan studi yang ada, Indonesia adalah negara yang paling banyak mengonsumsi air putih di tingkat global.  Saat ini sekitar 40% orang Indonesia masih mengonsumsi air putih yang dimasak. Sementara tahun-tahun sebelumnya, lebih dari 70% dari populasi masih mengonsumsi air putih yang dimasak.

Sejalan dengan naiknya tingkat pendapatan dan pengetahuan masyarakat, persentase orang yang menggunakan air masak terus berkurang.  Mereka mulai berpindah ke air minum dalam kemasan bermerek dan air minum isi ulang.

Aqua sebagai merek air minum dalam kemasan berhasil merebut peluang tersebut. Bila dibandingkan dengan sesama air minum dalam kemasan bermerek lain, Aqua berhasil meraih lebih dari 50 % market share di Indonesia. Sisanya diraih air minuman kemasan bermerek lainnya.

Aqua bukah hanya bersaing dengan produsen air minum dalam kemasan lainnya tetapi juga bersaing dengan air minum isi ulang yang jumlahnya banyak dan harganya lebih murah ketimbang air dalam kemasan. Air minum isi ulang inilah yang pasarnya juga cukup besar di Indonesia.

Ketika Aqua menjadi pemimpin pasar bukan berarti pemain baru tidak bisa masuk dan menyeruduk pasar yang sudah terbentuk. Pemain baru bisa masuk dan akan tetap memiliki peluang sukses, dengan syarat ia harus memiliki diferensiasi. Jika tidak, jangan harap dikenal orang, apalagi sukses.

HDO adalah salah satu kasus, AMDK baru yang berhasil masuk ke pasar dengan diferensiasi. Pada umumnya AMDK yang hadir di pasaran hanya menonjolkan satu keunggulan karena memang mereka hanya punya satu. Misalnya, AMDK dengan air mineral, atau AMDK dengan oksigen.

Kelemahan itulah yang dijadikan peluang oleh HDO. Sejak awal tahun 2009, HDO Balanced Water hadir sebagai air minum premium pertama di Indonesia dengan unsur air dan varian kemasan terlengkap. Dipasok dari air pegunungan Indonesia yang diproses dengan perpaduan teknologi dari Jerman dan Jepang, HDO Balanced Water berhasil menciptakan blue ocean dalam industri AMDK sebagai Bio-Electro-magnetized air pertama di Indonesia.

Melalui proses Bio-Elektromagnet ini, HDO Balanced Water mengaku memiliki enam manfaat dalam air-nya:
1. Organic Mineral yang membuat air ini aman bagi ginjal;
2. Natural Oxygen (10 ppm), yang lebih dari air biasa tetapi tidak dengan kadar extreme sehingga bebas batasan konsumsi; 
3. pH Balance (7-7.5) membantu menjaga stamina seharian;
4. Pure TDS (max 10ppm) yang tidak menyebabkan endapan negatif dalam tubuh;
5. Magnetized Water membantu mempercepat penyerapan nutrisi pada tubuh;
6. Active Micro Water yang memaksimalkan proses detoksifikasi.

Keenam manfaat itulah yang dijual HDO kepada pelanggannya sehingga AMDK ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan AMDK lainnya. Meski HDO belum berhasil menggeser posisi sang market leader, namun kehadirannya sempat menggoyang peta persaingan AMDK di tanah air.

Senin, 21 Mei 2012

Strategi Mengawinkan Politik dengan Pasar Perempuan



SEBAGAI bagian dari masyarakat, perempuan Indonesia sudah memperlihatkan jati dirinya dalam ranah politik di tanah air. Saat ini bukan lagi mempersoalkan kuota 30% perempuan di parlemen tetapi, mereka sudah semakin aktif dalam kapasitasnya sebagai anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Bisa dibilang, kaum perempuan Indonesia tidak lagi mengikuti arah kebijakan pemerintah tanpa ada sikap kritis dalam mengawal aturan yang ada. Perempuan sudah menentukan arah politiknya sendiri, dan semakin kritis dalam membuat dan mengawal aturan di tanah air. Itu terlihat dari adanya aturan yang membela hak-hak perempuan dan semakin banyaknya perempuan menempati posisi strategis di  parlemen dan pemerintahan.

Sebagai negarawan, lelaki maupun perempuan harus memiliki visi ke depan. Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan Ph.D dalam diskusi setengah hari bertema “Gathering Promosi dan Ekspose Produk KUKM Unggulan Daerah Melalui Diskusi Perempuan Berpolitik Dalam Demokrasi Substansial” yang berlangsung di UKM Gallery, SME Tower Jl Gatot Subroto Jakarta Selatan, pada Rabu 16 Mei 2012 mengatakan, kebijakan tidak popular yang diambil negarawan saat ini belum tentu tidak popular pada 10 tahun ke depan. Begitu pula sebaliknya. Kebijakan yang popular saat ini belum tentu popular pada 10 tahun mendatang.

Karena itu seorang negarawan harus visioner. Ia harus bisa mengambil keputusan yang di masa depan akan dinilai baik oleh generasi penerus. Sehingga anak cucu mereka dan sejarawan akan mencatat perbuatan baiknya sehingga menjadi peninggalan yang baik.

Anies mengatakan, negarawan saat ini lebih takut kepada sejarawan ketimbang wartawan. “Karena wartawan hanya mempublikasikan berita saat kejadian berlangsung. Sementara sejarawan akan menulis kejadian tersebut dan membuat opini di masa yang akan datang,” ujar Anies Baswedan.

Selain Anies Baswedan hadir dalam diskusi tersebut, Ibu Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua MPR RI, dan dibuka oleh Ibu Ingrid Syarief Hasan, Anggota DPR RI.  Acara itu sendiri dihadiri oleh ibu-ibu anggota DPR, para pengusaha perempuan  dan istri anggota DPR.

Ibu Melani Leimena Suharli mengatakan, alasan perempuan parlemen kurang vokal karena mereka berpikir masak-masak sebelum bicara. Sehingga ketika pernyataan yang ada kurang berbobot dan tidak substansial, mereka tidak akan mengemukakannya. Beda dengan pria yang berani berbicara, dan siap untuk menjawab dan memberi klarifikasi ketika pernyataan mereka diprotes.

Woman Market

Selain diskusi, acara tersebut juga diisi dengan fashion show yang menghadirkan baju dan busana khas Indonesia yang dibawakan oleh putra-putri  Duta Koperasi dan Ibu-ibu istri anggota DPR dan pejabat daerah.  Yang menarik dari acara ini adalah, para model dan peserta fashion show menggunakan busana daerah serta asesoris yang ada di UKM Gallery dan Paviliun Provinsi.

Di sesi fashion show itu, hadir juga program ekspose tenun Minahasa dalam bentuk tarian Minahasa yang dibawakan oleh model-model dengan menggunakan pakaian daerah Minahasa.  Pakaian dan asesoris yang dipakai model dalam fashion show inilah yang menarik perhatian peserta diskusi.

Karena itu usai penampilan fashion show dan tari-tarian Minahasa, para peserta diskusi tersebut melakukan touring ke Paviliun Provinsi untuk melihat-lihat produk KUKM Unggulan dari 32 provinsi di Indonesia. Selain menyaksikan demo produk beragam produk KUKM yang unik dari seluruh provinsi di Indonesia mereka juga membeli produk yang ada di SME Tower.

Itulah yang disebut dengan konsep experiential marketing. Konsumen tidak hanya ditawarkan produk secara hardselling tetapi panca indera calon konsumen diajak berinteraksi untuk merasakan produk tersebut sebelum membelinya. Sehingga keputusan pembelian yang diambil saat itu merupakan hasil dari kesimpulan dan opini mereka terhadap produk.

Perempuan memang menjadi salah satu target market produk KUKM, di SME Tower. Selain memiliki buying power yang tinggi perempuan juga sebagai penentu pembelian untuk beragam produk, baik produk wanita maupun produk pria.  Karena itu gathering yang digelar di UKM Gallery merupakan salah satu strategi meraih woman market melalui konsep experiential marketing

Senin, 07 Mei 2012

It is Never Ability, It is Always Motivation



”Bukan masalah tidak bisa, tapi apakah kamu memang punya keinginan, “

Itu merupakan kalimat terkenal yang diucapkan oleh Anthony Robbins, motivator dan penulis buku Unlimited Power. Menurutnya, dalam keadaan apapun kita harus selalu menjaga faktor emosi dalam kondisi yang baik.  

Tingkat emosi seseorang menentukan cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak. Jika emosinya positif maka tindakannya akan positif. Demikian juga sebaliknya, jika emosinya negatif tindakannya pun akan negatif. Karena itu, sangat penting bagi kita menyadari dan mengendalikan emosi. Jika kita konsisten menjaga tingkat emosi pada level positif, kita akan terdorong untuk melakukan tindakan dan keputusan positif yang mendukung kesuksesan.

Emosi merupakan kaca mata yang dipakai seseorang untuk merasakan keberadaan dunia dan mengartikan kejadian-kejadian yang menimpa hidupnya. “There is no meaning in life except the meaning we give it,” kata Anthony Robbbin. Kitalah yang mengartikan sebuah kejadian. Jadi, bisa dibilang pola emosi merupakan awal dari pemahaman terhadap segala sesuatu.

Menurut Anthony Emosi merupakan gabungan dari cara berkomunikasi dengan diri sendiri (internal communication) dan fisiologi tubuh. Komunikasi internal mencakup fokus dan perkataan. Sedangkan fisiologi berkaitan dengan posisi tubuh, misalnya cara berdiri (tegak atau membungkuk), cara bernafas, aliran darah, denyut jantung dan sebagainya. Ketika seseorang dilanda depresi, fokusnya akan memusat pada suatu hal, memercayai sesuatu dan melakukan komunikasi internal (bicara sendiri) diikuti dengan respon gerakan tubuh tertentu, misal menggoyang-goyangkan kaki, menggaruk kepala, dan sejenisnya.

Pernahkah Anda mengalami sesuatu kejadian yang mengecewakan, misalnya ditinggal kekasih. Bagaimana fokus Anda ketika menghadapi kejadian itu? Pertama yang muncul pasti bayangan negatif tentang perselingkuhan yang dilakukan pacar Anda, kebohongannya, ketidakpeduliannya, dan egoisnya selama ini. Itulah yang dinamakan fokus.

Setelah fokus kita teracuni oleh prasangka negatif, mulailah kita berkata-kata negatif/mengumpat misalnya: “Inilah akhir dunia.”

Fokus dan perkataan negatif akhirnya akan membuat fisiologis kita terganggu seperti: Jalan mondar-mandir, garuk-garuk kepala, muka kusam, selera makan hilang atau rambut rontok.

Lain lagi fokus, perkataan, dan fisiologis kita ketika merasakan kebahagiaan misalnya, ketika lulus kuliah dengan predikat cum laude.  Saat nama kita dipanggil dalam acara wisuda yang besar sebagai salah satu lulusan terbaik, apa yang terjadi dengan diri kita?

Fokus yang muncul di pikiran pastilah positif, misalnya optimisme bakal sukses, diterima bekerja perusahaan terbaik, bergaji besar, dan bahagia. Dengan fokus yang positif, perkataan yang keluar dari mulut juga positif, misalnya: Bersyukur, yes, hebat atau top. Dengan fokus dan perkataan positif, fisiologis kita juga terdorong mengambil sikap positif misalnya: berjalan tegap, tersenyum, matanya bersinar, dan membusungkan dada.

Ada hubungan yang erat antara kondisi emosi manusia dengan fokus, perkataan, dan fisiologisnya. Oleh karena itu, menjaga kondisi emosi agar senantiasa berada di level positif sangatlah penting.

Dengan memahami hubungan yang erat antara kondisi emosi dengan fokus, perkataan dan fisiologi, seseorang diharapkan bisa “memanipulasi” kondisi emosinya. Caranya, dengan memengaruhi fokus, perkataan, dan gerakan tubuh.

Dalam kontek bisnis, tugas mengubah fokus, perkataan, dan fisilogis tubuh ini menjadi tugas pemimpin. Seorang manajer bertanggungjawab mendorong terbentuknya fokus, perkataan, dan fisiologis bawahan senantiasa berada di tingkat optimal. Karena dengan bekal tingkat emosi tim optimal, seorang manajer penjualan akan mampu memastikan 80 persen dari target penjualannya bakal tercapai.

Selasa, 01 Mei 2012

Faith Does not Make Things Easy, It Makes Them Possible

Faith is if you believe what you have not seen. And in return you will see what you believe,” begitu St. Agustinus berkata.

Selain Fokus, kekuatan dahsyat yang bisa memberikan kontribusi terhadap tindakan manusia adalah Keyakinan. Jika seseorang benar-benar Yakin  bahwa dia dilahirkan untuk sukses, maka tindakan-tindakannya akan fokus dan penuh percaya diri. Kalaupun gagal, ia akan menganggapnya sebagai kesuksesan yang tertunda.

Orang yang punya keyakinan teguh bahwa ia dilahirkan untuk sukses, memiliki kemungkinan sukses lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak berperilaku demikian. Meskipun mulanya hanya mencapai sukses dalam skala kecil, sukses-sukses kecil tadi akan menjadi bekal untuk memperkuat sistem keyakinannya bahwa ia dilahirkan untuk sukses. Dampaknya dia akan berusaha lebih kuat untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi. Para ahli menyebutnya selffulling propechy— apa yang kita yakini akan berbuah kenyataan.

Sebaliknya, jika sistem keyakinannya yang ada pada seseorang tidak kuat, maka ia pun akan ragu-ragu dalam mengambil tindakan. Usahanya jadi setengah-setengah dan gagal. Tiap kali gagal, sistem keyakinananya semakin menjurus ke sumbu negatif, misalnya muncul keyakinan saya memang dilahirkan untuk gagal. Dampaknya semakin gagal, semakin dia ragu-ragu mengambil keputusan sehingga tidak bisa bangun dari keterpurukan.

Keyakinan berasal dari ide atau gagasan. Ia akan menjadi kuat untuk menjadi kenyataan karena didukung referensi, pengetahuan, pengalaman, dan lingkungan. Ketika Wright bersaudara yakin manusia bisa terbang, mereka pun berusaha mati-matian membuktikan keyakinannya itu dengan merancang pesawat terbang pertama. Segala informasi, referensi dan pengetahuan yang dimilikinya menunjang keberhasilan Wright bersaudara untuk membuat pesawat terbang.

Demikian juga ketika Steve Jobs berkeyakinan harus ada komputer yang menyenangkan dan bergaya. Dengan segenap kemampuan dan tim-nya ia mengolah data dan informasi yang ada untuk membuat iMac.  Dan kini, orang sudah bisa menikmati kemajuan gadget besutan Steve Jobs.

Jika saja  Wright  dan Steve Jobs tidak Yakin maka tindakannya pun akan berbeda. Mereka tidak akan ngotot merancang, mendesain pesawat atau komputer yang sebelumnya orang menganggap tidak mungkin. Memang pada akhirnya akan tetap ada pesawat atau gadget canggih, tapi dalam waktu yang berbeda dan bukan ditemukan oleh mereka. Karena keyakinan dan kemampuan itu milik manusia bukan hanya milik Wright dan Steve Jobs.