Kuliner Indonesia perlahan tapi pasti kian disukai masyarakat dunia. Coba lihat, Nasi Goreng, Gado-Gado, Sate Padang dan banyak lagi makanan Indonesia lain yang cita rasanya mampu menggugah selera orang asing. Bahkan dunia mengakui, bahwa Rendang Indonesia merupakan makanan terlezat di dunia.
Jika sudah begitu kenyataannya, apakah kita sebagai orang Indonesia masih mengingkari nikmat yang diberikan Tuhan kepada bangsa ini. Kekayaan alam Indonesia, pemberian yang Maha Kuasa menjadikan negeri ini barokah dengan bumbu dan rempah-rempah sebagai pelezat masakan di tanah air. Kekayaan bumbu dan rempah-rempah itulah yang membuat makanan Indonesia memiliki identitas kuat di komunitas dunia.
Mari kita ingat-ingat sejarah Indonesia dan dunia. Di zaman kolonialisme, Belanda berhasil membangun negerinya dari hasil eksplolitasi rempah-rempah dari Indonesia. Rempah-rempah pula yang membuat Penjelajah dari Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.
Ada ratusan jenis rempah di tanah air yang membuat Belanda datang ke Indonesia. Rempah-rempah ini yang menjadi komoditas paling berharga di masa kolonial. Selain sebagai bumbu makanan, rempah juga digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan. Bahkan rempah digunakan untuk mengawetkan Mummi di zaman Mesir Kuno.
Pada 13 hingga 16 Juni 2012, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) menggelar festival makanan nusantara yang diberi nama Warisan Enak atau Warinak 2012. Festival Warinak dibuka oleh Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Dr Braman Setyo, MSI di halaman depan SME Tower. Festival bertema “Wahana Cita Rasa Indonesia” selain mempromosikan produk kreatif dan kuliner yang mempunyai cita rasa dan keunikan di masyarakat juga sebagai wujud kemitraan antara pemerintah, pengusaha besar dan UKM.
Sebagai institusi di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, LLP-KUKM turut menjaga dan melestarikan budaya kuliner bangsa dengan menggelar event Warinak. Warinak merupakan padepokan bagi para koki pewaris resep tradisional untuk menunjukkan keahliannya mengolah masakan Indonesia yang disajikan kepada para pengunjung. Para koki ini didatangkan dari lokasi tertentu. “Sehingga, Warinak kali ini menjadi tempat berkumpulnya para pencinta makanan nusantara,” ungkapnya.
Di acara pembukaan peserta dihibur penampilan kelompok musik angklung yang dimainkan oleh istri dan pejabat kedutaan besar Jepang di Indonesia. Tamu undangan juga disuguhi minuman jamu yang dilayani, ibu-ibu pedagang jamu dari Induk Koperasi Rempah dan Jamu (Inkojam).
Kuliner Pilihan
LLP-KUKM sebagai penyelenggara event ini memiliki spesifikasi dalam menentukan para peserta festival Warinak. Setiap kuliner yang hadir dalam Warisan Enak harus benar-benar unik, memiliki kelezatan yang sudah terbukti, penyajian yang resik dan sehat, serta memiliki banyak penggemar seperti Soto Udang Galah Medan dan Es Durian Sakinah.
Warinak juga menampilkan makanan kesehatan dan herbal partisipasi dari Dewan Rempah Indonesia, jamu dari Inkojam, dan UKM binaan Bank Indonesia di lima provinsi. Jumlah peserta pameran ini sebanyak 65 stand yang memenuhi halaman depan dan bagian dalam SME Tower.
Bukan cuma makanan festival kuliner Warisan Enak 2012 dimeriahkan dengan penampilan musik legendaris yaitu lagu-lagu Koes Ploes (Koes Ploes Night), Rolling Stoner Night (Acid Spee Band) dan Beatles Night. Sore hari, sambil menikmati makanan, para pengunjung dihibur dengan alunan lagu-lagu lama dari kelompok musik legendaris tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar