Selasa, 01 Mei 2012

Faith Does not Make Things Easy, It Makes Them Possible

Faith is if you believe what you have not seen. And in return you will see what you believe,” begitu St. Agustinus berkata.

Selain Fokus, kekuatan dahsyat yang bisa memberikan kontribusi terhadap tindakan manusia adalah Keyakinan. Jika seseorang benar-benar Yakin  bahwa dia dilahirkan untuk sukses, maka tindakan-tindakannya akan fokus dan penuh percaya diri. Kalaupun gagal, ia akan menganggapnya sebagai kesuksesan yang tertunda.

Orang yang punya keyakinan teguh bahwa ia dilahirkan untuk sukses, memiliki kemungkinan sukses lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak berperilaku demikian. Meskipun mulanya hanya mencapai sukses dalam skala kecil, sukses-sukses kecil tadi akan menjadi bekal untuk memperkuat sistem keyakinannya bahwa ia dilahirkan untuk sukses. Dampaknya dia akan berusaha lebih kuat untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi. Para ahli menyebutnya selffulling propechy— apa yang kita yakini akan berbuah kenyataan.

Sebaliknya, jika sistem keyakinannya yang ada pada seseorang tidak kuat, maka ia pun akan ragu-ragu dalam mengambil tindakan. Usahanya jadi setengah-setengah dan gagal. Tiap kali gagal, sistem keyakinananya semakin menjurus ke sumbu negatif, misalnya muncul keyakinan saya memang dilahirkan untuk gagal. Dampaknya semakin gagal, semakin dia ragu-ragu mengambil keputusan sehingga tidak bisa bangun dari keterpurukan.

Keyakinan berasal dari ide atau gagasan. Ia akan menjadi kuat untuk menjadi kenyataan karena didukung referensi, pengetahuan, pengalaman, dan lingkungan. Ketika Wright bersaudara yakin manusia bisa terbang, mereka pun berusaha mati-matian membuktikan keyakinannya itu dengan merancang pesawat terbang pertama. Segala informasi, referensi dan pengetahuan yang dimilikinya menunjang keberhasilan Wright bersaudara untuk membuat pesawat terbang.

Demikian juga ketika Steve Jobs berkeyakinan harus ada komputer yang menyenangkan dan bergaya. Dengan segenap kemampuan dan tim-nya ia mengolah data dan informasi yang ada untuk membuat iMac.  Dan kini, orang sudah bisa menikmati kemajuan gadget besutan Steve Jobs.

Jika saja  Wright  dan Steve Jobs tidak Yakin maka tindakannya pun akan berbeda. Mereka tidak akan ngotot merancang, mendesain pesawat atau komputer yang sebelumnya orang menganggap tidak mungkin. Memang pada akhirnya akan tetap ada pesawat atau gadget canggih, tapi dalam waktu yang berbeda dan bukan ditemukan oleh mereka. Karena keyakinan dan kemampuan itu milik manusia bukan hanya milik Wright dan Steve Jobs.






Senin, 30 April 2012

Berita SMESCO di Marketeers

Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUMK) atau yang dikenal dengan nama Smesco Indonesia di Jakarta siap menjadi House of Indonesia bagi produk UKM.  Dengan mengusug brand House of Indonesia Smesco Indonesia tidak hanya memasarkan produk UKM ke pasar dalam negeri tetapi juga ke mancanegara. 


Selasa, 17 April 2012

Mau Kaya dan Sukses, Nih Bocorannya!


Kecuali Aladin, tidak ada orang yang kaya atau sukses mendadak. Itu pun karena Aladin menemukan teko antik berisi jin.  Kalau Anda tidak punya jin atau makhluk halus, jangan harap Anda bisa kaya dan sukses dengan cara berleha-leha seperti Aladin.

Kata Robert T Kiyosaki “To become rich is easy, but you have to pay the price”. Artinya menjadi kaya itu mudah, tetapi ada  harganya. Kalau ada yang menjanjikan kaya dalam waktu cepat atau kaya mendadak, itu bohong.

Yang ada adalah Anda bisa cepat kaya karena mendapatkan akselerasi menuju tangga sukses lebih cepat dari orang lain. Dengan apa? Dengan bekal strategi yang lebih hebat dan dengan perjuangan yang lebih keras dan cerdas. Jadi, there is no short cut!

Demikian pula dengan sales person. Menjual sama dengan ketrampilan yang lain,  memerlukan latihan, coaching, memerlukan coba dan gagal, dan seterusnya. Semua itu butuh waktu dan upaya.

Mari kita lihat orang sukses di sekeliling kita, Almarhum William Soerjadjaja, pendiri Astra dulunya pedagang tepung terigu keliling.  Ciputra sukses karena menjual ide kapada pemerintah DKI Jakarta yang saat itu dipimpin oleh Ali Sadikin dengan ide pembangunan kawasan Ancol. Dalam menjalankan usahanya hingga sebesar sekarang ini mereka pernah mengalami jatuh dan bangun.

Jika Anda kenal dengan mereka, Anda akan melihat bagaimana kerja keras mereka dalam membangun dan mengelola usaha. Mereka juga tidak pernah melepaskan aktivitas menjadi penjual meski sudah masuk usia pensiun. Om William misalnya. Banyak cerita menarik mengenai karakter Om William ketika membangun Astra. Misalnya, ketika Om William  menemukan karyawan Astra yang masih kerja di luar jam kerja, ia  kerap memberikan uang lembur tambahan kepada karyawan tersebut. Bahkan istrinya memberikan nasi bungkus buat  mereka. Padahal karyawan itu sudah mendapat uang lembur dari kantor.
Astra yang dibangun Om William kini saham mayoritasnya sudah dibeli pihak asing. Memang Astra tidak lagi milik Om William, tetapi orang tahu siapa sebenarnya sang pendiri perusahaan besar ini dan bagaimana dia membangun Astra.

Itu sebabnya menghadiri ratusan seminar, membaca ribuan buku tidak akan pernah cukup untuk mengubah hidup Anda, kecuali Anda juga  melakukan tindakan berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan dan kemudian Anda terus melakukannya dengan konsisten.

“It is not what you do once a while that count, but our consistent actions,” kata Anthony Robbins.

Menjadi juara merupakan hasil dari sebuah proses pelatihan yang spartan, disiplin dan berkelanjutan. Tidak ada jalan pintas menjadi sukses. It is a never ending process!

Kamis, 12 April 2012

Bagaimana Sih Cara Jualan yang Baik



Anda pasti sepakat jika selling is a process. Artinya hasil yang didapat oleh seorang sales person bukan hanya berasal dari single action, melainkan dari pengelolaan proses dari satu tahapan ke tahapan lainnya.

Ada empat tahapan penjualan yakni prospecting atau mendapatkan prospek. Tahap selanjutnya adalah bagaimana kita kemudian melakukan approaching (pendekatan kepada klien).  Pada tahap itu, kita membangun kepercayaan dan mengidentifikasikan kebutuhan prospek.

Tahap ketiga adalah presenting atau presentasi kepada klien. Selama presentasi berjalan, kita harus bisa mengenali dan menjawab keragu-raguan prospek (handling objection). Apabila  gagal menjawab keragu-raguan atau keberatan sang prospek, dapat dipastikan proses penjualan tidak berlanjut ke tahap akhir, yakni penutupan (closing). Gagal satu saja, maka penjualan tidak terjadi.

Apakah kita pernah menganalisis efektifitas menjual berdasarkan tahapan-tahapan tadi.
•    Bagaimana proses prospecting dilakukan?
•    Berapa prospek yang dihasilkan setiap bulannya?
•    Berapa banyak cara kita gunakan untuk mendapatkan prospek?
•    Bagaimana pendekatan kita terhadap prospek?   
•    Bagaimana teknik presentasi kita?
•    Apakah kita sudah cukup baik mengatasi keragu-raguan prospek?

Kesalahan yang sering dilakukan manajer penjualan adalah hanya mengukur kinerja penjualan dari hasil, target penjualan? Jarang sekali dibahas proses penjualan yang ada di belakangnya, apakah prosesnya sudah berjalan dengan baik atau perlu ditingkatkan. jika proses penjualan benar dan efektif bisa dipastikan hasilnya pun akan baik.

Karena kita yakin penjualan adalah proses, maka logikanya jika hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka proses penjualan harus dilihat kembali satu per satu. Apakah para penjual telah melakukan tahapan selling dengan benar, dan bagaimana mereka melakukan pendekatan pada tiap tahapan itu? Jangan-jangan kegagalan karena banyak penjual yang potong kompas, tidak sabar mengawal empat tahapan penjualan.

Atau bisa jadi para penjual salah melakukan pendekatan di masing-masing tahapan. Nah, kalau ini yang terjadi berarti sekali lagi penjual perlu ditajamkan teknik menjualnya. Jika itu yang terjadi, tugas pemimpin penjualan adalah mengoptimalkan setiap proses dan setiap sumber daya yang dimiliki seorang penjual.

Setiap individu harus mengembangkan teknik menjualnya. Teknik menjual yang bagus dan berhasil untuk orang lain, belum tentu bisa kita lakukan. Walaupun dalam batasan-batasan tertentu bisa kita latih, namun tentunya ada keterbatasan. Ada orang yang sangat bagus presentasinya, sementara yang lain ketulusan hatinyalah yang dominan. Ada orang yang mampu menjadi pendengar yang baik. Ada orang yang bertipe cepat akrab, dan lain sebagainya

Dengan menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita dan anggota  tim, maka strategi yang baik harusnya adalah strategi yang memokuskan pada kekuatan bukan pada kelemahan. Tugas manajer penjualan adalah membantu tim penjualan mengoptimalkan kekuatan yang ada dan meminimalisasi kelemahan mereka.

Selamat mencoba.

Senin, 09 April 2012

Ingin Sukses, Hiasi Diri Dengan Kata-kata Positif


Kata yang keluar dari mulut manusia sungguh dahsyat. Ia bisa mengubah emosi dan dan perasaan diri dan orang lain. Pernahkah Anda menitikkan air mata mendengar cerita seseorang? Pernahkan Anda menjadi bersemangat setelah mendengar petuah dari motivator favorit Anda?

Pilihan kata dan kalimat yang positif, ditambah dengan intonasi yang tepat dan gerakan tubuh yang mendukung mampu menyentuh emosi. Begitu juga sebaliknya. Jika yang didengar dan dikatakan seseorang cenderung kalimat negatif, maka kondisi emosinya akan terpengaruh: lesu, pesimis, dan kurang bersemangat.

Seorang pemuda yang  optimid ketika cintanya diputus oleh sang kekasih akan berkata:
 “Dia memang bukan jodohku. Dunia tidak selebar daun kelor. Masih banyak gadis-gadis lain yang menunggu untuk dipinang.”

Kalimat tersebut mengandung pesan positif. Putus cinta bukan segalanya. Bila kita kalah perang di satu medan, kita bisa memenangkan perang di medan yang lain.

Para motivaor hebat sering menggunakan kata-kata sakti untuk memotivasi diri dan audience. Tung Desem Waringin menggunakan kata “Dahsyat!”. Mario Teguh menggunakan kata “Super”, dan Andri Wongso memakai kata sakti “Luar Biasa”.

Anda boleh tidak setuju dengan pilihan katanya, namun begitulah caranya berkomunikasi agar  kondisi emosinya senantiasa di puncak. Supaya dampaknya terasa, ketika memekikkan kata “dahsyat”, “Luar Biasa” atau “Super”. Intonasi dan gerakan tubuh saat mengucapkan kata tersebut juga harus sesuai: yakni bersemangat.

Memekikkan kata motivasi adalah bentuk dari dialog internal dengan jiwa, berusaha membangkitkan emosi positif dan menghilangkan segala emosi negatif. Kalau perusahaan ada annual assement, maka pada hakikatnya dialog internal adalah internal assessment terhadap diri kita sendiri. Sebelum tidur atau saat bangun pagi adalah waktu yang sangat baik melakukan dialog internal dengan batin sehingga kita bisa memulai kerja dengan kalimat positif dan merasa feel good. Perasaaan feel good akan memotivasi kita meraih hasil kerja maksimal.

Jika ingin sukses, selalu pilih dan gunakan kata-kata positif, bahkan hiperbolik jika perlu. Sebaliknya, senantiasa jauhkan kata-kata bermakna negatif dari kamus hidup Anda karena bisa menurunkan motivasi. “LUAR BIASA”.