Selasa, 21 Februari 2012

The Black Swan: Melihat Fenomena Terselubung

Mengapa ada angsa hitam, bukankah pada umumnya angsa adalah putih.

Kemunculan angsa hitam atau Black Swan menggambarkan bahwa selama ini pemikiran kita fokus pada hal-hal yang umum dan belum bisa menerima hal yang mustahil. Kita mencari informasi untuk menjelaskan apa yang sudah diketahui, tetapi bukan untuk mencari apa yang belum diketahui. Karena kondisi itulah kita sulit menemukan Black Swan.

Black Swan adalah sebuah kejadian acak yang sangat mustahil dengan tiga karakter dasar yakni, tidak bisa diprediksi, membawa dampak yang sangat besar, dan setelah terjadi kita membuat penjelasan atas kejadian tersebut bahkan lebih lengkap dari perkiraan sebelumnya.

Keberhasilan yang gemilang dari Google seperti sekarang ini adalah Black Swan. Orang tidak mengira Google akan sesukses seperti sekarang. Bahkan orang juga tidak pernah memprediksi Google begitu berpengaruh dalam dunia teknologi dan informatika.

Demikian pula kejadian 9/11. Sebelumnya tidak ada orang yang memprediksi bencana besar tersebut akan terjadi. Sehingga sebagai negara super power, Amerika Serikat kecolongan dengan hancurnya menara kembar WTC. Dan ketika bencana itu telah merenggut banyak nyawa, muncul prediksi yang menjelaskan kejadian mengerikan tersebut.

Menurut sang penulis buku, Nassim Nicholas Taleb, The Black Swan adalah kejadian acak yang mendasari hampir semua kejadian di dunia ini mulai dari kebangkitan agama sampai aktivitas yang terjadi dalam kehidupan pribadi manusia. Karena itu Black Swan seharusnya bisa diendus.

Tapi sayangnya mengapa penomena Black Swan tersebut tidak bisa terlihat sampai terjadi peristiwa sebenarnya. Jawabnya menurut Taleb karena manusia kerapkali sulit menemukan hal-hal yang spesifik, ketika mereka harus fokus kepada masalah yang general. Hal itu terjadi karena pembelajaran yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman sangat terbatas.

Sebagian besar orang senang mencari informasi dan penjelasan untuk menegaskan dan menjelaskan apa yang sudah mereka ketahui. Sangat jarang dari mereka melakukan pembelajaran untuk menegaskan apa yang tidak mereka ketahui. Kebanyakan orang terlalu lemah untuk menyederhanakan,  merencanakan dan mengkategorisai hal-hal yang dianggap mustahil. Kita juga kerap tidak menghargai pandangan orang-orang terhadap sesuatu yang mustahil. Kondisi itulah yang membuat mereka terhalang menemukan Black Swan.

Selama bertahun-tahun, Taleb telah belajar bagaimana kita membodohi diri sendiri ke dalam pemikiran yang kita tahu lebih dari yang kita lakukan. Kita kerap membatasi pikiran kita untuk hal-hal yang tidak relevant dan ngawur. Sementara kejadian-kejadian besar datang secara mengejutkan meski kejadian tersebut sebelumnya tidak masuk dalam pikiran  dan perkiraan kita. Taleb mengajarkan kita untuk melihat Black Swan dan bagaimana mengambil peluang darinya.

Nassim Nicholas Taleb adalah esais sastra, sekaligus empiris, pialang, yang juga mengabdikan hidupnya untuk mendalami masalah keberuntungan, ketidakpastian, probabilitas, dan pengetahuan. Ia dilahirkan di Lebanon dari keluarga Yunani Ortodoks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar