Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUMK) atau yang dikenal dengan nama Smesco Indonesia di Jakarta siap menjadi House of Indonesia bagi produk UKM. Dengan mengusug brand House of Indonesia Smesco Indonesia tidak hanya memasarkan produk UKM ke pasar dalam negeri tetapi juga ke mancanegara.
Senin, 30 April 2012
Selasa, 17 April 2012
Mau Kaya dan Sukses, Nih Bocorannya!
Kecuali Aladin, tidak ada orang yang kaya atau sukses mendadak. Itu pun karena Aladin menemukan teko antik berisi jin. Kalau Anda tidak punya jin atau makhluk halus, jangan harap Anda bisa kaya dan sukses dengan cara berleha-leha seperti Aladin.
Kata Robert T Kiyosaki “To become rich is easy, but you have to pay the price”. Artinya menjadi kaya itu mudah, tetapi ada harganya. Kalau ada yang menjanjikan kaya dalam waktu cepat atau kaya mendadak, itu bohong.
Yang ada adalah Anda bisa cepat kaya karena mendapatkan akselerasi menuju tangga sukses lebih cepat dari orang lain. Dengan apa? Dengan bekal strategi yang lebih hebat dan dengan perjuangan yang lebih keras dan cerdas. Jadi, there is no short cut!
Demikian pula dengan sales person. Menjual sama dengan ketrampilan yang lain, memerlukan latihan, coaching, memerlukan coba dan gagal, dan seterusnya. Semua itu butuh waktu dan upaya.
Mari kita lihat orang sukses di sekeliling kita, Almarhum William Soerjadjaja, pendiri Astra dulunya pedagang tepung terigu keliling. Ciputra sukses karena menjual ide kapada pemerintah DKI Jakarta yang saat itu dipimpin oleh Ali Sadikin dengan ide pembangunan kawasan Ancol. Dalam menjalankan usahanya hingga sebesar sekarang ini mereka pernah mengalami jatuh dan bangun.
Jika Anda kenal dengan mereka, Anda akan melihat bagaimana kerja keras mereka dalam membangun dan mengelola usaha. Mereka juga tidak pernah melepaskan aktivitas menjadi penjual meski sudah masuk usia pensiun. Om William misalnya. Banyak cerita menarik mengenai karakter Om William ketika membangun Astra. Misalnya, ketika Om William menemukan karyawan Astra yang masih kerja di luar jam kerja, ia kerap memberikan uang lembur tambahan kepada karyawan tersebut. Bahkan istrinya memberikan nasi bungkus buat mereka. Padahal karyawan itu sudah mendapat uang lembur dari kantor.
Kata Robert T Kiyosaki “To become rich is easy, but you have to pay the price”. Artinya menjadi kaya itu mudah, tetapi ada harganya. Kalau ada yang menjanjikan kaya dalam waktu cepat atau kaya mendadak, itu bohong.
Yang ada adalah Anda bisa cepat kaya karena mendapatkan akselerasi menuju tangga sukses lebih cepat dari orang lain. Dengan apa? Dengan bekal strategi yang lebih hebat dan dengan perjuangan yang lebih keras dan cerdas. Jadi, there is no short cut!
Demikian pula dengan sales person. Menjual sama dengan ketrampilan yang lain, memerlukan latihan, coaching, memerlukan coba dan gagal, dan seterusnya. Semua itu butuh waktu dan upaya.
Mari kita lihat orang sukses di sekeliling kita, Almarhum William Soerjadjaja, pendiri Astra dulunya pedagang tepung terigu keliling. Ciputra sukses karena menjual ide kapada pemerintah DKI Jakarta yang saat itu dipimpin oleh Ali Sadikin dengan ide pembangunan kawasan Ancol. Dalam menjalankan usahanya hingga sebesar sekarang ini mereka pernah mengalami jatuh dan bangun.
Jika Anda kenal dengan mereka, Anda akan melihat bagaimana kerja keras mereka dalam membangun dan mengelola usaha. Mereka juga tidak pernah melepaskan aktivitas menjadi penjual meski sudah masuk usia pensiun. Om William misalnya. Banyak cerita menarik mengenai karakter Om William ketika membangun Astra. Misalnya, ketika Om William menemukan karyawan Astra yang masih kerja di luar jam kerja, ia kerap memberikan uang lembur tambahan kepada karyawan tersebut. Bahkan istrinya memberikan nasi bungkus buat mereka. Padahal karyawan itu sudah mendapat uang lembur dari kantor.
Astra yang dibangun Om William kini saham mayoritasnya sudah dibeli pihak asing. Memang Astra tidak lagi milik Om William, tetapi orang tahu siapa sebenarnya sang pendiri perusahaan besar ini dan bagaimana dia membangun Astra.
Itu sebabnya menghadiri ratusan seminar, membaca ribuan buku tidak akan pernah cukup untuk mengubah hidup Anda, kecuali Anda juga melakukan tindakan berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan dan kemudian Anda terus melakukannya dengan konsisten.
“It is not what you do once a while that count, but our consistent actions,” kata Anthony Robbins.
Menjadi juara merupakan hasil dari sebuah proses pelatihan yang spartan, disiplin dan berkelanjutan. Tidak ada jalan pintas menjadi sukses. It is a never ending process!
Itu sebabnya menghadiri ratusan seminar, membaca ribuan buku tidak akan pernah cukup untuk mengubah hidup Anda, kecuali Anda juga melakukan tindakan berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan dan kemudian Anda terus melakukannya dengan konsisten.
“It is not what you do once a while that count, but our consistent actions,” kata Anthony Robbins.
Menjadi juara merupakan hasil dari sebuah proses pelatihan yang spartan, disiplin dan berkelanjutan. Tidak ada jalan pintas menjadi sukses. It is a never ending process!
Kamis, 12 April 2012
Bagaimana Sih Cara Jualan yang Baik
Anda pasti sepakat jika selling is a process. Artinya hasil yang didapat oleh seorang sales person bukan hanya berasal dari single action, melainkan dari pengelolaan proses dari satu tahapan ke tahapan lainnya.
Ada empat tahapan penjualan yakni prospecting atau mendapatkan prospek. Tahap selanjutnya adalah bagaimana kita kemudian melakukan approaching (pendekatan kepada klien). Pada tahap itu, kita membangun kepercayaan dan mengidentifikasikan kebutuhan prospek.
Tahap ketiga adalah presenting atau presentasi kepada klien. Selama presentasi berjalan, kita harus bisa mengenali dan menjawab keragu-raguan prospek (handling objection). Apabila gagal menjawab keragu-raguan atau keberatan sang prospek, dapat dipastikan proses penjualan tidak berlanjut ke tahap akhir, yakni penutupan (closing). Gagal satu saja, maka penjualan tidak terjadi.
Apakah kita pernah menganalisis efektifitas menjual berdasarkan tahapan-tahapan tadi.
• Bagaimana proses prospecting dilakukan?
• Berapa prospek yang dihasilkan setiap bulannya?
• Berapa banyak cara kita gunakan untuk mendapatkan prospek?
• Bagaimana pendekatan kita terhadap prospek?
• Bagaimana teknik presentasi kita?
• Apakah kita sudah cukup baik mengatasi keragu-raguan prospek?
Kesalahan yang sering dilakukan manajer penjualan adalah hanya mengukur kinerja penjualan dari hasil, target penjualan? Jarang sekali dibahas proses penjualan yang ada di belakangnya, apakah prosesnya sudah berjalan dengan baik atau perlu ditingkatkan. jika proses penjualan benar dan efektif bisa dipastikan hasilnya pun akan baik.
Karena kita yakin penjualan adalah proses, maka logikanya jika hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan, maka proses penjualan harus dilihat kembali satu per satu. Apakah para penjual telah melakukan tahapan selling dengan benar, dan bagaimana mereka melakukan pendekatan pada tiap tahapan itu? Jangan-jangan kegagalan karena banyak penjual yang potong kompas, tidak sabar mengawal empat tahapan penjualan.
Atau bisa jadi para penjual salah melakukan pendekatan di masing-masing tahapan. Nah, kalau ini yang terjadi berarti sekali lagi penjual perlu ditajamkan teknik menjualnya. Jika itu yang terjadi, tugas pemimpin penjualan adalah mengoptimalkan setiap proses dan setiap sumber daya yang dimiliki seorang penjual.
Setiap individu harus mengembangkan teknik menjualnya. Teknik menjual yang bagus dan berhasil untuk orang lain, belum tentu bisa kita lakukan. Walaupun dalam batasan-batasan tertentu bisa kita latih, namun tentunya ada keterbatasan. Ada orang yang sangat bagus presentasinya, sementara yang lain ketulusan hatinyalah yang dominan. Ada orang yang mampu menjadi pendengar yang baik. Ada orang yang bertipe cepat akrab, dan lain sebagainya
Dengan menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita dan anggota tim, maka strategi yang baik harusnya adalah strategi yang memokuskan pada kekuatan bukan pada kelemahan. Tugas manajer penjualan adalah membantu tim penjualan mengoptimalkan kekuatan yang ada dan meminimalisasi kelemahan mereka.
Selamat mencoba.
Senin, 09 April 2012
Ingin Sukses, Hiasi Diri Dengan Kata-kata Positif
Kata yang keluar dari mulut manusia sungguh dahsyat. Ia bisa mengubah emosi dan dan perasaan diri dan orang lain. Pernahkah Anda menitikkan air mata mendengar cerita seseorang? Pernahkan Anda menjadi bersemangat setelah mendengar petuah dari motivator favorit Anda?
Pilihan kata dan kalimat yang positif, ditambah dengan intonasi yang tepat dan gerakan tubuh yang mendukung mampu menyentuh emosi. Begitu juga sebaliknya. Jika yang didengar dan dikatakan seseorang cenderung kalimat negatif, maka kondisi emosinya akan terpengaruh: lesu, pesimis, dan kurang bersemangat.
Seorang pemuda yang optimid ketika cintanya diputus oleh sang kekasih akan berkata:
“Dia memang bukan jodohku. Dunia tidak selebar daun kelor. Masih banyak gadis-gadis lain yang menunggu untuk dipinang.”
Kalimat tersebut mengandung pesan positif. Putus cinta bukan segalanya. Bila kita kalah perang di satu medan, kita bisa memenangkan perang di medan yang lain.
Para motivaor hebat sering menggunakan kata-kata sakti untuk memotivasi diri dan audience. Tung Desem Waringin menggunakan kata “Dahsyat!”. Mario Teguh menggunakan kata “Super”, dan Andri Wongso memakai kata sakti “Luar Biasa”.
Anda boleh tidak setuju dengan pilihan katanya, namun begitulah caranya berkomunikasi agar kondisi emosinya senantiasa di puncak. Supaya dampaknya terasa, ketika memekikkan kata “dahsyat”, “Luar Biasa” atau “Super”. Intonasi dan gerakan tubuh saat mengucapkan kata tersebut juga harus sesuai: yakni bersemangat.
Memekikkan kata motivasi adalah bentuk dari dialog internal dengan jiwa, berusaha membangkitkan emosi positif dan menghilangkan segala emosi negatif. Kalau perusahaan ada annual assement, maka pada hakikatnya dialog internal adalah internal assessment terhadap diri kita sendiri. Sebelum tidur atau saat bangun pagi adalah waktu yang sangat baik melakukan dialog internal dengan batin sehingga kita bisa memulai kerja dengan kalimat positif dan merasa feel good. Perasaaan feel good akan memotivasi kita meraih hasil kerja maksimal.
Jika ingin sukses, selalu pilih dan gunakan kata-kata positif, bahkan hiperbolik jika perlu. Sebaliknya, senantiasa jauhkan kata-kata bermakna negatif dari kamus hidup Anda karena bisa menurunkan motivasi. “LUAR BIASA”.
Pilihan kata dan kalimat yang positif, ditambah dengan intonasi yang tepat dan gerakan tubuh yang mendukung mampu menyentuh emosi. Begitu juga sebaliknya. Jika yang didengar dan dikatakan seseorang cenderung kalimat negatif, maka kondisi emosinya akan terpengaruh: lesu, pesimis, dan kurang bersemangat.
Seorang pemuda yang optimid ketika cintanya diputus oleh sang kekasih akan berkata:
“Dia memang bukan jodohku. Dunia tidak selebar daun kelor. Masih banyak gadis-gadis lain yang menunggu untuk dipinang.”
Kalimat tersebut mengandung pesan positif. Putus cinta bukan segalanya. Bila kita kalah perang di satu medan, kita bisa memenangkan perang di medan yang lain.
Para motivaor hebat sering menggunakan kata-kata sakti untuk memotivasi diri dan audience. Tung Desem Waringin menggunakan kata “Dahsyat!”. Mario Teguh menggunakan kata “Super”, dan Andri Wongso memakai kata sakti “Luar Biasa”.
Anda boleh tidak setuju dengan pilihan katanya, namun begitulah caranya berkomunikasi agar kondisi emosinya senantiasa di puncak. Supaya dampaknya terasa, ketika memekikkan kata “dahsyat”, “Luar Biasa” atau “Super”. Intonasi dan gerakan tubuh saat mengucapkan kata tersebut juga harus sesuai: yakni bersemangat.
Memekikkan kata motivasi adalah bentuk dari dialog internal dengan jiwa, berusaha membangkitkan emosi positif dan menghilangkan segala emosi negatif. Kalau perusahaan ada annual assement, maka pada hakikatnya dialog internal adalah internal assessment terhadap diri kita sendiri. Sebelum tidur atau saat bangun pagi adalah waktu yang sangat baik melakukan dialog internal dengan batin sehingga kita bisa memulai kerja dengan kalimat positif dan merasa feel good. Perasaaan feel good akan memotivasi kita meraih hasil kerja maksimal.
Jika ingin sukses, selalu pilih dan gunakan kata-kata positif, bahkan hiperbolik jika perlu. Sebaliknya, senantiasa jauhkan kata-kata bermakna negatif dari kamus hidup Anda karena bisa menurunkan motivasi. “LUAR BIASA”.
Kamis, 05 April 2012
Mau Maju, Ubah Cara Berpikir Anda
Jika Anda ingin melakukan perubahan, ubahlah paradigma atau cara berpikir Anda. Steven Covey mengatakan, jika Anda ingin berubah total, ubahlah cara pandang Anda melihat dunia.
Begitu pula dalam penjualan. Bila selama ini Anda tidak puas atau tidak pernah mencapai target, Anda harus mengubah cara pandang Anda dalam penjualan.
Mengubah paradigma bukan hanya di level taktikal, tetapi juga dalam level mendasar atau strategis. Sehingga Anda lebih efektif, mampu mengontrol hidup, karir dan bisnis.
Berikut adalah beberapa ide paradigma baru dalam penjualan yang bisa menaikkan kinerja penjualan Anda.
Pertama, mulai berpikir dari “apa untungnya buat saya” menjadi “apa untungnya buat mereka.” Sudah menjadi dasar manusia mempunyai sifat egois. Semua manusia menginginkan porsi terbesar ada untuk dirinya. Semua orang akan bertindak atau melakukan tindakan sesuatu jika ada untungnya untuk dirinya. Semua orang termotivasi jika ada hasil yang bisa ia nikmati.
Kebanyakan penjual hanya berpikir jangka pendek yang mengutamakan tujuannya sendiri yakni tercapainya target penjualan. Sedangkan dalam hubungan jangka panjang dibutuhkan hubungan yang saling menguntungkan (win-win relationship). Pernahkan terpikir di benak Anda, apakah produk dan jasa yang Anda tawarkan memberikan manfaat maksimal bagi pelanggan?
Dengan sedikit membalik pola pikir dan menambahkan empati ke dalamnya, output yang dihasilkan menjadi berbeda. Penjual yang bisa menyeimbangkan tujuannya dan tujuan pelanggan akan mendapatkan keuntungan sekaligus relationship.
Kedua, tanamkan keyakinan bahwa pelanggan membeli manfaat, bukan produk. Seseorang membeli Mercedes karena ia membeli prestise dan gengsi yang diwakili oleh brand mobil tersebut. Mercedes merepresentasikan sukses.
Dalam pemasaran, kita menyebutnya sebagai emotional benefit. Selain membeli keamanan ataupun desain yang mewah atau sering disebut functional benefit, namun membeli mobil mewah dengan merek tertentu adalah karena pertimbangan manfaat emosional. Karena itu ketika menjual sebuah sedan Mercedes, tidak perlu bicara banyak aspek fungsionalnya, apalagi bicara mengenai kapasitas mesin dan horse power.
Untuk bisa menjual manfaat dibutuhkan strategi, apalagi jika sudah menyangkut menjual produk yang kandungan emotional benefit-nya tinggi. Untuk menjual produk tersebut tidak cukup jika hanya bermodal semangat berapi-api, tetapi strategi.
Begitu pula dalam penjualan. Bila selama ini Anda tidak puas atau tidak pernah mencapai target, Anda harus mengubah cara pandang Anda dalam penjualan.
Mengubah paradigma bukan hanya di level taktikal, tetapi juga dalam level mendasar atau strategis. Sehingga Anda lebih efektif, mampu mengontrol hidup, karir dan bisnis.
Berikut adalah beberapa ide paradigma baru dalam penjualan yang bisa menaikkan kinerja penjualan Anda.
Pertama, mulai berpikir dari “apa untungnya buat saya” menjadi “apa untungnya buat mereka.” Sudah menjadi dasar manusia mempunyai sifat egois. Semua manusia menginginkan porsi terbesar ada untuk dirinya. Semua orang akan bertindak atau melakukan tindakan sesuatu jika ada untungnya untuk dirinya. Semua orang termotivasi jika ada hasil yang bisa ia nikmati.
Kebanyakan penjual hanya berpikir jangka pendek yang mengutamakan tujuannya sendiri yakni tercapainya target penjualan. Sedangkan dalam hubungan jangka panjang dibutuhkan hubungan yang saling menguntungkan (win-win relationship). Pernahkan terpikir di benak Anda, apakah produk dan jasa yang Anda tawarkan memberikan manfaat maksimal bagi pelanggan?
Dengan sedikit membalik pola pikir dan menambahkan empati ke dalamnya, output yang dihasilkan menjadi berbeda. Penjual yang bisa menyeimbangkan tujuannya dan tujuan pelanggan akan mendapatkan keuntungan sekaligus relationship.
Kedua, tanamkan keyakinan bahwa pelanggan membeli manfaat, bukan produk. Seseorang membeli Mercedes karena ia membeli prestise dan gengsi yang diwakili oleh brand mobil tersebut. Mercedes merepresentasikan sukses.
Dalam pemasaran, kita menyebutnya sebagai emotional benefit. Selain membeli keamanan ataupun desain yang mewah atau sering disebut functional benefit, namun membeli mobil mewah dengan merek tertentu adalah karena pertimbangan manfaat emosional. Karena itu ketika menjual sebuah sedan Mercedes, tidak perlu bicara banyak aspek fungsionalnya, apalagi bicara mengenai kapasitas mesin dan horse power.
Untuk bisa menjual manfaat dibutuhkan strategi, apalagi jika sudah menyangkut menjual produk yang kandungan emotional benefit-nya tinggi. Untuk menjual produk tersebut tidak cukup jika hanya bermodal semangat berapi-api, tetapi strategi.
Sales Motivations
Senin, 02 April 2012
UKM = Usaha Kreatif Miliaran
Ribuan pelaku UKM pada Sabtu 31 Maret 2012 memadati Festival UKM Nasional 2012 di Gedung SMESCO Jakarta. Acara yang berisi seminar dan workshop bagi para pelaku UKM ini diselenggarakan oleh Marketeers bersama Google dan didukung oleh mitranya dalam “Bisnis Lokal Go Online” termasuk Kementrian Koperasi dan UKM (KUKM) serta LLP KUKM, KADIN, dan Multiply.com.
Festival yang dihadiri pakar Marketing Hermawan Kartajaya, tokoh entrepreneur Bob Sadino dan motivator unggul Mario Teguh ini bertujuan membangkitkan semangat wirausaha para pelaku UKM di tanah air ini Indonesia dan membantu mereka dengan ilmu pemasaran, keterampilan wirausaha, serta sikap optimistis membangun bisnis ke depan. Acara dibuka oleh Deputi Menteri Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Chairul Djamhari.
Dalam sambutannya, Chairul Djamhari menyatakan, UKM bukan sekadar Usaha Kecil Menengah, tetapi ia bisa bermakna Usaha Kreatif Miliaran. Bila pelaku UKM kreatif, nilai bisnisnya bisa mencapai miliaran rupiah. Karena itu para pelaku bisnis dituntut untuk kreatif, baik dalam melahirkan produk baru, pengembangan produk maupun pemasaran.
Facebook adalah salah satu contoh. Awalnya Facebook yang dibangun Mark Zuckerberg pada 2004 adalah jejaring sosial untuk teman-temannya para mahasiswa Harvard, kini telah mendunia. Pada tahun 2010 nilai bisnis Facebook mencapai US$ 45 miliar, dan menjelang IPO (Initial Public Offering) pada 2012 nilai total bisnis Facebook diperkirakan mencapai US$ 100 miliar. Bayangkan Facebook dari bisnis yang awalnya kelas kampus, kini menjadi salah satu raksasa dunia.
Sementara Hermawan Kartajaya mengatakan, dalam menjalankan usahanya pelaku UKM jangan berpikir seperti perusahaan besar yang berani jor-joran dalam beriklan dan berpromosi. Pelaku UKM harus menggunakan New Wave Marketing untuk menghadapi persaingan dengan pebisnis besar. Jika pebisnis besar beriklan besar-besaran di media massa nasional, pelaku UKM cukup berpromosi di media social, seperti twitter dan facebook.
UKM harus menjalankan praktek Conversation dalam konsep New Wave Marketing, sebagai pengganti praktek Promotion dalam konsep legacy marketing. ”Kalau UKM ikut-ikutan beriklan secara besar-besaran di media massa nasional (Promotion), bisa habis duitnya,” papar Hermawan.
Lain Hermawan, lain pula Bob Sadino. Pengusaha sukses yang selalu tampil nyentrik dengan celana pendek itu mengajarkan kepada para pelaku UKM untuk berani mengambil resiko. Bisnis akan berjalan jika dilakukan dengan penuh keberanian. Termasuk berani menanggung resiko. “Lakukan saja, jangan terlalu banyak berencana. Nanti tidak jalan-jalan,” ujarnya menjawab pertanyaan salah seorang peserta festival. Om Bob juga memaparkan sandaran lain menjadi wira usaha yang sukses yakni Kemauian, Tekad, Berani mengambil Peluang, Tahan Banting dan Tidak Cengeng.
Sedangkan motivator andal Mario Teguh mengatakan, pribadi atau UKM harus menjadi bisnis yang berbeda dan mudah ditemukan. Dengan menjalankan konsep yang berbeda, orang atau UKM akan lebih menonjol dibanding lainnya. Dengan begitu mereka akan mudah untuk ditemukan.
Di SME Tower atau yang kerap disebut SMESCO tidak hanya display produk-produk unggulan UKM dari sejumlah provinsi di Indonesia tetapi juga kerap digelar seminar dan pelatihan mengenai kewira usahawan. Dengan begitu kualitas dari produk yang ada merupakan yang terbaik di kelasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)