Rabu, 20 Agustus 2025
PENGARUH PROMOSI OFFLINE DAN ONLINE TERHADAP KEINGINAN UMKM UNTUK BERMITRA DENGAN SMESCO INDONESIA
Selasa, 24 Agustus 2021
DOA INDAH MBAH KYAI DI HARI KEMERDEKAAN
Ba'da sholat magrib berjamaah di Mushola Al Muhajirin Loji Bogor Jabar, ketua DKM meminta waktu, mengajak para jamaah untuk mengirimkan doa dan pembacaan Al-fatihah bagi para pahlawan yang telah gugur meninggalkan kita bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Sebuah kepekaan sosial dan nasionalisme terhadap kondisi saat ini.
Saya yang saat itu menjadi imam sholat magrib berjamaah, teringat doa Indah yang dibacakan Menteri Agama pada Upacara Bendera 17 Agustus 2021 tadi pagi di Istana Merdeka. Doa tersebut Indah dan berbeda. Bukan doa sapujagat, tetapi doa yang luar biasa dalam maknanya. Doa yang mengangkat asmaul husna sebagai tawasul kepada sang khalik. Memang seperti itulah cara berdoa, jika ingin dikabulkan Sang Maha Pengasih.
Rasanya belum pernah kita dengar doa seperti itu di saat upacara bendera atau peristiwa penting lainnya di negeri ini. Doa yang indah untuk keselamatan rakyat, pemimpin dan negeri ini.
Doa penuh makna bagi bangsa Indonesia itu naskahnya ditulis oleh KH Mustofa Bisri, tokoh NU yang kaya akan narasi keindahan. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang.
Para jamaah sholat magrib termasuk imam, memang tidak sepiawai Sang Kyai dalam merangkai kata. Tapi kami ikhlas berdoa bagi para pahlawan dan keselamatan negeri ini.
Salam takzim, buat Mbah Kyai, para jamaah serta seluruh rakyat yang berdoa hari ini.
-------
Inilah Doanya
Bismillahirrahmanirrahim.. Ya Allah, ya Tuhan kami,
Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah,Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah,
Wahai Maha pemurah yang telah menganugerahi kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan,
Ya Allah yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah,
Demi nama-nama agungMu yang maha indah
Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah
Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah
Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami
kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.
Keindahan merdeka dan kemerdekaan
Keindahan hidup dan kehidupan
Keindahan manusia dan kemanusiaan
Keindahan kerja dan pekerjaan
Keindahan sederhana dan kesederhanaan
Keindahan kasih sayang dan saling menyayang
Keindahan kebijaksanaan dan keadilan
Keindahan rasa malu dan tahu diri
Keindahan hak dan kerendahan hati
Keindahan tanggung jawab dan harga diri.
kemampuan mensyukuri nikmat anugerahMu dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridlai
Selamatkanlah jiwa-jiwa kami dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami.
ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami.
Kuatkanlah lahir batin kami untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati kemanusiaan dan kemerdekaan kami.
Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja selain Allah termasuk diri kami sendiri.
Pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami
Pancarkanlah cahyaMu di telinga dan pendengaran kami
Pancarkanlah cahyaMu di mulut dan perkataan kami
Pancarkanlah cahyaMu di hati dan keyakinan kami
Pancarkanlah cahyaMu di pikiran dan sikap kami
Pancarkanlah cahyaMu di kanan dan kiri kami
Pancarkanlah cahyaMu di atas dan bawah kami
Pancarkanlah cahyaMu di dalam diri kami
Agar kami dapat menangkap keindahan ciptaanMu dan meresapinya
dapat menangkap keindahan anugerahMu dan mensyukurinya
dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya
dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya
Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya
dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya
Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan di batin kami.
Senin, 25 April 2016
Smesco Leads Way in Moving Small Business Online
Rabu, 20 April 2016
UKM DIIMBAU SEGERA MENGURUS HAKI
Sabtu, 25 Juli 2015
Renungan UKM
M A A F
Kadang kita berpikir, dengan memberi maaf,
kita telah memberi sesuatu kepada orang lain.
Padahal tidak.
Saat memberi maaf, justru kita memberi sesuatu kepada diri sendiri.
Dengan memberi maaf, kita terbebas dari beban dendam, benci, marah, dengki, egois, dan sedih
Ingat!
Hidup ini akan terasa indah jika ada maaf diantara kita.
Karena kadang kala
Mata salah melihat,
Mulut salah berucap,
Kaki salah melangkah,
Dan hati salah menduga.
Padahal pelajaran hidup itu untuk mencapai kedamaian hati.
Karenanya
Jika aku adalah butiran debu yang mengotori hatimu, biarkanlah angin meniupku.
Dan jika aku adalah udara di sekitarmu, biarkanlah aku menjadi teman penyejuk hatimu.
Gatsu 94,2015


