Jumat, 15 Mei 2009

Strategi Pemasaran Berbasis Komunitas


Strategi pemasaran berbasis komunitas memang cukup jitu. Selain lebih murah dibandingkan beriklan, strategi semacam itu lebih efektif karena langsung mendekatkan merek dengan khalayak sasarannya. Anggota komunitas juga bisa menjadi referensi ketika orang lain mencari produk yang diinginkan.

Hal itulah yang dilakukan PT Yamaha Kencana Motor Indonesia (YMKI) dalam memasarkan sejumlah merek sepeda motornya. Setelah sukses menggelar beragam event bersama komunitas Yamaha Mio dan Yamaha Jupiter, kali ini YMKI kembali menggelar event pemasaran berbasis komunitas. Bersama grup musik rock Slank YMKI memperkenalkan Yamaha Vega ZR ke-10 kota di Indonesia.

Yamaha membidik para penggemar Slank yang jumlahnya ribuan sebagai khalayak sasaran Yamaha Vega ZR. Slank yang kini aktif melawan korupsi menggelar konser musik di kota-kota yang dikunjungi seraya membawa brand Vega ZR. Kunjungan pertama dimulai di Palembang pada 27 Januari 2009. Kemudian dilanjutkan ke Lampung, Makassar, Semarang, Tangerang, Bandung, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, dan terakhir di Pekanbaru pada 14 Maret 2009.

Bagi para penggemar Slank atau Slankers yang ingin mengikuti konser musik tersebut harus memiliki paspor Yamaha. Paspor bisa diperoleh dengan cara menunjukkan STNK (surat tanda nomor kendaraan bermotor) di dealer-dealer Yamaha. Slankers yang punya motor Yamaha berhak mendapatkan paspor warna merah.

Sementara bagi mereka yang belum memiliki motor Yamaha, tetap bisa mendapatkan paspor warna hijau di dealer Yamaha hanya dengan membayar Rp 10.000. Selain bisa menonton konser Slank, bagi penonton yang beruntung di tiap kota, disediakan hadiah satu unit sepeda motor Yamaha Vega ZR Special Edition Slank.

Selain sebagai sarana untuk masuk, paspor tersebut juga menjadi material promosi Yamaha Vega ZR. Dalam paspor itu selain berisi jadwal konser juga berisi informasi mengenai Yamaha Vega ZR dan 10 alasan mengapa harus memiliki motor tersebut. Informasi disampaikan dalam bahasa anak gaul. Salah satu alasan mengapa harus punya Yamaha Vega ZR misalnya, harga jual kembali motor tersebut tetap tinggi.

Dalam paspor itu juga disebutkan apa yang boleh dan dilarang saat menonton konser. Salah satunya, para penonton dilarang membawa senjata termasuk senjata tajam, tumpul maupun yang lancip. Penonton juga dilarang berkelahi dan minum-minuman keras yang memabukkan. Aturan yang dibuat itu menjadi acuan penonton sehingga konser berlangsung aman dan lancar.

Pemilihan Slank sebagai ikon Yamaha baru tersebut karena di Indonesia Slank memiliki banyak penggemar dan telah membentuk komunitas yang fanatik. Vice President Director YMKI Dionisius Betti mengutarakan, selama lebih dari 7 hingga 8 tahun Yamaha menggunakan ikon Komeng dan Deddy Mizwar. “Dan kini kita memberi giliran kepada ikon yang lain,” papar Dion.

Konser Yamaha Slanker di sejumlah kota tersebut berlangsung damai, lancar dan dihadiri ribuan penggemarnya. Di Bandung misalnya, hujan deras yang mengguyur kota Bandung dan sekitarnya sejak Sabtu sore 12 Februari 2009 tak menyurutkan animo masyarakat untuk menikmati sajian musik "Yamaha Konvoi Cinta Damai Bareng Slank" di Lapangan Brigif XV Kujang II, Cimahi. Tanah yang becek dan tak luput dari genangan air hujan tidak menghalangi ribuan Slankers yang datang untuk bergoyang bersama anak-anak Gang Potlot.

2 komentar:

  1. waaah...masih haneut euy tulisannya. Tetap konsisten dengan dunia markom, coy! Saluut....kapan kita bisa berkolaborasi lagi nih?

    BalasHapus
  2. Kunjungan blogwalking sore kawan..
    Sukses untuk blognya..
    Tak lupa, mengundang juga rekan blogger
    Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"

    Salam Bahagia

    BalasHapus