Selasa, 10 Juli 2012

Kami Tulus Membantu KUKM


Mencintai produk Indonesia bukan hanya slogan LLP-KUKM (Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah). Kami telah mencapai tahap Membantu ribuan pelaku UKM mengembangkan produk mereka, baik dari sisi pemasaran maupun pelatihan. Bahkan kami siap membantu UKM masuk ke pasar mancanegara.

Bagi kami, UKM adalah soko guru ekonomi nasional. Ketika ia lemah, lemah pula perekonomian bangsa. Sebaliknya, UKM yang kuat akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Bayangkan, berapa banyak tenaga kerja yang terserap dari UKM saat ini yang jumlahnya mencapai 55 juta usaha, mulai dari yang skala mikro, kecil hingga menengah. Jika satu jenis usaha saja rata-rata mampu menampung dua tenaga kerja, berarti UKM di Indonesia telah bisa menampung 110 juta tenaga kerja di Indonesia. Jika mereka bisa tumbuh dan berkembang berarti separuh populasi Indonesia memiliki penghasilan yang layak untuk hidup di negara ini. Ingat, berapa banyak masyarakat kecil yang hidupnya terbantu dengan berkembangnya UKM di tanah air.

Adalah tugas dan misi LLP-KUKM untuk  membantu dan mengembangkan bisnis para pelaku UKM. LLP-KUKM memberikan berbagai fasilitas dan layanan kepada mereka yang menjadi binaan. Salah satunya, para pelaku UKM diberikan tempat untuk mendisplay produknya di SME Tower, di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan. Sebuah gedung mewah nan berkelas yang didedikasikan untuk produk-produk berkelas pula.

Jadi tidak heran, bila Anda datang ke UKM Gallery, Anda akan menemukan produk Batik Nusantara dengan harga yang cukup bersaing dibanding produk batik di tempat lain. Itu memperlihatkan, produk kami memang premium dan ditujukan kepada mereka yang menghargai dan mengerti batik berikut proses produksinya.

Karena itu soal kualitas, jangan ditanyakan. Karena dengan memposisikan diri sebagai produk premium, kami selalu menjaga mutu dan merek kami. Untuk itu produk UKM yang masuk ke UKM Gallery kami seleksi, agar benar-benar yang terbaik. Dan perlu diingat, kami tidak menarik uang sewa tempat bagi UKM yang mau mendisplay produknya di UKM Gallery.

Untuk bergabung dengan LLP-KUKM, syaratnya gampang. Pelaku memiliki produk yang original, unik dan berkualitas.  Selama ini LLP-KUKM mengutamakan produk-produk garmen, jewelleries, aksesoris, batik, kerajinan tangan, dan spa. Tapi tidak menutup kemungkinan jenis produk lain. Yang penting produk itu unik dan mencerminkan budaya Indonesia.

Paviliun Propinsi
Selain UKM Gallery, kami juga memiliki Paviliun Propinsi. UKM binaan dari masing-masing propinsi diwadahi melalui Paviliun Propinsi yang terletak di beberapa lantai di SME Tower. LLP-KUKM membangun Paviliun Propinsi sejak 2010 untuk memasarkan produk-produk unggulan UKM dari seluruh propinsi di Indonesia. Hingga kini sudah terbentuk 32 Paviliun Propinsi dari seluruh propinsi di Indonesia.

Keberadaan Paviliun Propinsi merupakan misi utama LLP-KUKM untuk memberdayakan Koperasi dan UKM. Paviliun Propinsi ada setelah kehadiran direksi baru LLP-KUKM  yang dipimpin Ibu Ir Yuana Sutyowati MM sebagai Direktur Utama. “Kami berharap seluruh propinsi sudah bisa bergabung dengan LLP-KUKM,” beber Yuana Sutyowati.

Mengapa UKM di seluruh propinsi perlu bergabung dengan LLP-KUKM. Jawabnya cukup sederhana. Produk UKM yang ada di SME Tower bisa dilihat pengunjung dari berbagai wilayah di Indonesia maupun mancanegara. Kalau pasarnya hanya di tingkat propinsi, tentu yang melihatnya terbatas. Tapi di SME Tower, orang dari seluruh Indonesia dan bahkan dunia bisa melihatnya.

Karena kami bekerjasama dengan kedutaan besar negara asing di Indonesia, agar menjadikan SME Tower sebagai tujuan wisata tamu mereka bila berkunjung ke Indonesia. Tamu-tamu negara asing datang ke SME Tower tidak hanya melihat produk tetapi juga membeli produk tersebut.

Kami juga bekerjasama dengan kedutaan besar Indonesia di luar negeri dan kementerian luar negeri agar menjadikan SME Tower sebagai tujuan wisata dan belajar tamu-tamu dari luar negeri. Dengan begitu, sering kali kami menerima kunjungan tamu dari luar negeri yang datang untuk belajar tentang UKM di Indonesia.

Total jumlah UKM yang bernaung di bawah LLP-KUKM sekitar 1.400, baik yang ada di UKM Gallery maupun di Paviliun Propinsi. Untuk mendapatkan UKM binaan tersebut, LLP-KUKM bekerjasama dengan instansi daerah. Misalnya, berkoordinasi dengan Kepala Dinas Koperasi dan UKM seluruh Indonesia. Kemitraan ini bertujuan untuk mencari produk unggulan di masing-masing daerah atau kerjasama dengan lembaga KUKM di sana. Tidak jarang kami juga harus menembus bukit dan pantai untuk mendapatkan produk UKM yang layak bersaing di pasar nasional maupun global.

Merambah Pasar Mancanegara

Selain ruang di SME Tower, LLP-KUKM memberikan kesempatan kepada para pelaku UKM untuk ikut pameran di luar negeri. Tahun ini, LLP-KUKM membantu mereka agar bisa menjual produknya ke pasar Internasional melalui program Pengembangan Produk KUKM Berdaya Saing. LLP-KUKM mengajak pelaku bisnis untuk ikut pameran di luar negeri. Untuk hal itu, kami melakukan pengembangan desain dan produk agar bisa diterima di pasar Eropa, Amerika dan Asia.


Guna mendapatkan produk yang dimaksud, LLP-KUKM menjemput bola dengan bertandang ke berbagai propinsi, misalnya, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.   Sebagai langkah pertama, pada 27-30 April 2012, LLP-KUKM menyelenggarakan pameran premium di Hong Kong. Harapannya, pelaku UKM mendapatkan akses untuk pemasaran di luar negeri. Langkah berikutnya kami siap untuk ikut pameran-pameran di luar negeri seperti Frankfurt, Jerman.

Dalam hal promosi, kami tidak lelah untuk memperkenalkan SME Tower kepada calon buyer dalam dan luar negeri. LLP-KUKM gencar melakukan kampanye pemasaran  baik melalui media cetak, radio, elektronik, maupun online. Kami juga mengomunikasikan diri dengan media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Kami menggenjot promosi untuk mendongkrak animo masyarakat untuk datang, cinta dan beli produk KUKM.

Itulah upaya tulus kami. Kami berupaya menjalankan misi untuk memberdayakan UKM menjadi perusahaan kelas kakap. Semoga masyarakat semakin tahu dan pelaku UKM semakin care terhadap LLP-KUKM. Karena kami berharap suatu saat nanti UKM binaan kami bukan hanya menjalankan Usaha Kecil Menengah lagi tetapi sudah menjadi Usaha Kakap Miliaran.

Semoga.

ATAJUDIN NUR
Kepala Divisi Marketing LLP-KUKM
atajudin@gmail.com
Twiiter: @ata_junior

Jumat, 15 Juni 2012

Negeri Ini Kaya dengan Kuliner Tradisional


Kuliner Indonesia perlahan tapi pasti kian disukai masyarakat dunia. Coba lihat, Nasi Goreng, Gado-Gado, Sate Padang dan banyak lagi makanan Indonesia lain yang cita rasanya mampu menggugah selera orang asing. Bahkan dunia mengakui, bahwa Rendang Indonesia merupakan makanan terlezat di dunia.

Jika sudah begitu kenyataannya, apakah kita sebagai orang Indonesia masih mengingkari nikmat yang diberikan Tuhan kepada bangsa ini. Kekayaan alam Indonesia, pemberian yang Maha Kuasa menjadikan negeri ini barokah dengan bumbu dan rempah-rempah sebagai pelezat masakan di tanah air.  Kekayaan bumbu dan rempah-rempah itulah yang membuat makanan Indonesia memiliki identitas kuat di komunitas dunia.

Mari kita ingat-ingat sejarah Indonesia dan dunia. Di zaman kolonialisme, Belanda berhasil membangun negerinya dari hasil eksplolitasi rempah-rempah dari Indonesia. Rempah-rempah pula yang membuat Penjelajah dari Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku.

Ada ratusan jenis rempah di tanah air yang membuat Belanda datang ke Indonesia. Rempah-rempah ini yang menjadi komoditas paling berharga di masa kolonial. Selain sebagai bumbu makanan, rempah juga digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan. Bahkan rempah digunakan untuk mengawetkan Mummi di zaman Mesir Kuno.

Pada 13 hingga 16 Juni 2012, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) menggelar festival makanan nusantara yang diberi nama Warisan Enak atau Warinak 2012.  Festival Warinak dibuka oleh Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Dr Braman Setyo, MSI di halaman depan SME Tower. Festival bertema “Wahana Cita Rasa Indonesia” selain mempromosikan produk kreatif dan kuliner yang mempunyai cita rasa dan keunikan di masyarakat juga sebagai wujud kemitraan antara pemerintah, pengusaha besar dan UKM.

Sebagai institusi di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, LLP-KUKM turut menjaga dan melestarikan budaya kuliner bangsa dengan menggelar event Warinak. Warinak merupakan padepokan bagi para koki pewaris resep tradisional untuk menunjukkan keahliannya mengolah masakan Indonesia yang disajikan kepada para pengunjung.  Para koki ini didatangkan dari lokasi tertentu. “Sehingga, Warinak kali ini menjadi tempat berkumpulnya para pencinta makanan nusantara,” ungkapnya.

Di acara pembukaan peserta dihibur penampilan kelompok musik angklung yang dimainkan  oleh istri dan pejabat kedutaan besar Jepang di Indonesia. Tamu undangan juga disuguhi minuman jamu yang dilayani, ibu-ibu pedagang jamu dari Induk Koperasi Rempah dan Jamu (Inkojam).



 

 
Kuliner Pilihan
 
LLP-KUKM sebagai penyelenggara event ini memiliki spesifikasi dalam menentukan para peserta festival Warinak.  Setiap kuliner yang hadir dalam Warisan Enak harus benar-benar unik, memiliki kelezatan yang sudah terbukti, penyajian yang resik dan sehat, serta memiliki banyak penggemar seperti Soto Udang Galah Medan dan Es Durian Sakinah.

Warinak juga menampilkan makanan kesehatan dan herbal partisipasi dari Dewan Rempah Indonesia, jamu dari Inkojam, dan UKM binaan Bank Indonesia di lima provinsi. Jumlah peserta pameran ini sebanyak 65 stand yang memenuhi halaman depan dan bagian dalam SME Tower.

Bukan cuma makanan festival kuliner Warisan Enak 2012 dimeriahkan dengan penampilan musik legendaris yaitu lagu-lagu Koes Ploes (Koes Ploes Night), Rolling Stoner Night (Acid Spee Band) dan Beatles  Night. Sore hari, sambil menikmati makanan, para pengunjung dihibur dengan alunan lagu-lagu lama dari kelompok musik legendaris tersebut.

Senin, 28 Mei 2012

Kiat AIA Masuk Ke Jantung Market Leader


Potensi bisnis asuransi di Indonesia saat ini masih besar. Penetrasi pasar asuransi di tanah air baru sekitar dua persen dibandingkan populasi. Padahal di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah mencapai lebih dari 15 persen. 

Sementara populasi di Indonesia jauh lebih besar dibanding kedua negara tersebut. Artinya, bagi perusahaan asuransi sekarang ini adalah saatnya menggarap pasar yang masih menjanjikan. Puluhan pemain asuransi yang ada saat ini, belum bisa menjangkau seluruh populasi yang memang belum sadar akan asuransi.

Mengapa itu terjadi?

Karena asuransi belum menjadi prioritas utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Masih ada jurang yang dalam antara kebutuhan ideal yang berasuransi dengan jumlah orang yang sudah diasuransikan. Padahal cukup banyak masyarakat Indonesia yang memiliki daya beli, khususnya ikut berasuransi.

Hingga saat ini pasar asuransi masih dipegang sang pemimpin pasar, Prudential. Di luar itu ada pemain-pemain lain yang cukup sukses dan berjaya seperti Bumi Putera, Manulife dan pemain kuat lainnya.

Kendati pasar sudah dikuasai pemain-pemain utama, bukan berarti pemain lain tidak bisa masuk meraih peluang yang ada di peta persaingan papan atas. Adalah AIA yang cukup giat berupaya agar bisa masuk ke papan atas. Selama satu tahun terakhir, AIA terbilang sukses dengan kampanye We Protect.

We Protect adalah kampanye AIA untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asuransi. Selain berkampanye di berbagai media—media konvensional dan non konvensional—tenaga pemasar AIA turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat betapa pentingnya memiliki asuransi. Karena dengan asuransi, selain melindungi diri dari berbagai penyakit berbahaya juga melindungi harta dan keluarga dari kebangkrutan.

“Kampanye we protect ini luas maknanya. Kita melakukan perlindungan diri, perlindungan keluarga dan perlindungan investasinya. Kalau mereka ikut asuransi walau terkena penyakit, saving dia tetap aman. Tidak tergerus biaya recover. Itu yang kita lihat masih ada protection gap,” demikian dikatakan Ade Bungsu CMO AIA kepada penulis beberapa waktu lalu.

Karena bagi kebanyakan masyarakat, menabung saja saat ini sudah cukup untuk melindungi invstasinya. Tetapi begitu mereka terkena penyakit berbahaya, uang mereka bisa terkuras karena biaya rumah sakit.

Dengan kampanya we protect dan turun ke lapangan itulah, AIA berupaya masuk ke pasar yang masih basah dan menjanjikan. Memang jumlah tenaga lapangan AIA masih jauh dibanding dengan sang Market Leader, namun kegigihan mereka dalam melakukan edukasi boleh dibanggakan.

Meski pasar sudah dikuasai sang market leader, namun jika kreatif dan fokus masih ada celah yang bisa dimasuki. Itulah kiatnya.

Rabu, 23 Mei 2012

STRATEGI HDO MENEROBOS PASAR AIR MINUM DALAM KEMASAN


Pasar air minum dalam kemasan (AMDK) di tanah air memang basah. Budaya minum air putih yang berlaku di masyarakat Indonesia membuat pasar ini cukup besar dan masih menjanjikan.

Berdasarkan studi yang ada, Indonesia adalah negara yang paling banyak mengonsumsi air putih di tingkat global.  Saat ini sekitar 40% orang Indonesia masih mengonsumsi air putih yang dimasak. Sementara tahun-tahun sebelumnya, lebih dari 70% dari populasi masih mengonsumsi air putih yang dimasak.

Sejalan dengan naiknya tingkat pendapatan dan pengetahuan masyarakat, persentase orang yang menggunakan air masak terus berkurang.  Mereka mulai berpindah ke air minum dalam kemasan bermerek dan air minum isi ulang.

Aqua sebagai merek air minum dalam kemasan berhasil merebut peluang tersebut. Bila dibandingkan dengan sesama air minum dalam kemasan bermerek lain, Aqua berhasil meraih lebih dari 50 % market share di Indonesia. Sisanya diraih air minuman kemasan bermerek lainnya.

Aqua bukah hanya bersaing dengan produsen air minum dalam kemasan lainnya tetapi juga bersaing dengan air minum isi ulang yang jumlahnya banyak dan harganya lebih murah ketimbang air dalam kemasan. Air minum isi ulang inilah yang pasarnya juga cukup besar di Indonesia.

Ketika Aqua menjadi pemimpin pasar bukan berarti pemain baru tidak bisa masuk dan menyeruduk pasar yang sudah terbentuk. Pemain baru bisa masuk dan akan tetap memiliki peluang sukses, dengan syarat ia harus memiliki diferensiasi. Jika tidak, jangan harap dikenal orang, apalagi sukses.

HDO adalah salah satu kasus, AMDK baru yang berhasil masuk ke pasar dengan diferensiasi. Pada umumnya AMDK yang hadir di pasaran hanya menonjolkan satu keunggulan karena memang mereka hanya punya satu. Misalnya, AMDK dengan air mineral, atau AMDK dengan oksigen.

Kelemahan itulah yang dijadikan peluang oleh HDO. Sejak awal tahun 2009, HDO Balanced Water hadir sebagai air minum premium pertama di Indonesia dengan unsur air dan varian kemasan terlengkap. Dipasok dari air pegunungan Indonesia yang diproses dengan perpaduan teknologi dari Jerman dan Jepang, HDO Balanced Water berhasil menciptakan blue ocean dalam industri AMDK sebagai Bio-Electro-magnetized air pertama di Indonesia.

Melalui proses Bio-Elektromagnet ini, HDO Balanced Water mengaku memiliki enam manfaat dalam air-nya:
1. Organic Mineral yang membuat air ini aman bagi ginjal;
2. Natural Oxygen (10 ppm), yang lebih dari air biasa tetapi tidak dengan kadar extreme sehingga bebas batasan konsumsi; 
3. pH Balance (7-7.5) membantu menjaga stamina seharian;
4. Pure TDS (max 10ppm) yang tidak menyebabkan endapan negatif dalam tubuh;
5. Magnetized Water membantu mempercepat penyerapan nutrisi pada tubuh;
6. Active Micro Water yang memaksimalkan proses detoksifikasi.

Keenam manfaat itulah yang dijual HDO kepada pelanggannya sehingga AMDK ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan AMDK lainnya. Meski HDO belum berhasil menggeser posisi sang market leader, namun kehadirannya sempat menggoyang peta persaingan AMDK di tanah air.

Senin, 21 Mei 2012

Strategi Mengawinkan Politik dengan Pasar Perempuan



SEBAGAI bagian dari masyarakat, perempuan Indonesia sudah memperlihatkan jati dirinya dalam ranah politik di tanah air. Saat ini bukan lagi mempersoalkan kuota 30% perempuan di parlemen tetapi, mereka sudah semakin aktif dalam kapasitasnya sebagai anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Bisa dibilang, kaum perempuan Indonesia tidak lagi mengikuti arah kebijakan pemerintah tanpa ada sikap kritis dalam mengawal aturan yang ada. Perempuan sudah menentukan arah politiknya sendiri, dan semakin kritis dalam membuat dan mengawal aturan di tanah air. Itu terlihat dari adanya aturan yang membela hak-hak perempuan dan semakin banyaknya perempuan menempati posisi strategis di  parlemen dan pemerintahan.

Sebagai negarawan, lelaki maupun perempuan harus memiliki visi ke depan. Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan Ph.D dalam diskusi setengah hari bertema “Gathering Promosi dan Ekspose Produk KUKM Unggulan Daerah Melalui Diskusi Perempuan Berpolitik Dalam Demokrasi Substansial” yang berlangsung di UKM Gallery, SME Tower Jl Gatot Subroto Jakarta Selatan, pada Rabu 16 Mei 2012 mengatakan, kebijakan tidak popular yang diambil negarawan saat ini belum tentu tidak popular pada 10 tahun ke depan. Begitu pula sebaliknya. Kebijakan yang popular saat ini belum tentu popular pada 10 tahun mendatang.

Karena itu seorang negarawan harus visioner. Ia harus bisa mengambil keputusan yang di masa depan akan dinilai baik oleh generasi penerus. Sehingga anak cucu mereka dan sejarawan akan mencatat perbuatan baiknya sehingga menjadi peninggalan yang baik.

Anies mengatakan, negarawan saat ini lebih takut kepada sejarawan ketimbang wartawan. “Karena wartawan hanya mempublikasikan berita saat kejadian berlangsung. Sementara sejarawan akan menulis kejadian tersebut dan membuat opini di masa yang akan datang,” ujar Anies Baswedan.

Selain Anies Baswedan hadir dalam diskusi tersebut, Ibu Melani Leimena Suharli, Wakil Ketua MPR RI, dan dibuka oleh Ibu Ingrid Syarief Hasan, Anggota DPR RI.  Acara itu sendiri dihadiri oleh ibu-ibu anggota DPR, para pengusaha perempuan  dan istri anggota DPR.

Ibu Melani Leimena Suharli mengatakan, alasan perempuan parlemen kurang vokal karena mereka berpikir masak-masak sebelum bicara. Sehingga ketika pernyataan yang ada kurang berbobot dan tidak substansial, mereka tidak akan mengemukakannya. Beda dengan pria yang berani berbicara, dan siap untuk menjawab dan memberi klarifikasi ketika pernyataan mereka diprotes.

Woman Market

Selain diskusi, acara tersebut juga diisi dengan fashion show yang menghadirkan baju dan busana khas Indonesia yang dibawakan oleh putra-putri  Duta Koperasi dan Ibu-ibu istri anggota DPR dan pejabat daerah.  Yang menarik dari acara ini adalah, para model dan peserta fashion show menggunakan busana daerah serta asesoris yang ada di UKM Gallery dan Paviliun Provinsi.

Di sesi fashion show itu, hadir juga program ekspose tenun Minahasa dalam bentuk tarian Minahasa yang dibawakan oleh model-model dengan menggunakan pakaian daerah Minahasa.  Pakaian dan asesoris yang dipakai model dalam fashion show inilah yang menarik perhatian peserta diskusi.

Karena itu usai penampilan fashion show dan tari-tarian Minahasa, para peserta diskusi tersebut melakukan touring ke Paviliun Provinsi untuk melihat-lihat produk KUKM Unggulan dari 32 provinsi di Indonesia. Selain menyaksikan demo produk beragam produk KUKM yang unik dari seluruh provinsi di Indonesia mereka juga membeli produk yang ada di SME Tower.

Itulah yang disebut dengan konsep experiential marketing. Konsumen tidak hanya ditawarkan produk secara hardselling tetapi panca indera calon konsumen diajak berinteraksi untuk merasakan produk tersebut sebelum membelinya. Sehingga keputusan pembelian yang diambil saat itu merupakan hasil dari kesimpulan dan opini mereka terhadap produk.

Perempuan memang menjadi salah satu target market produk KUKM, di SME Tower. Selain memiliki buying power yang tinggi perempuan juga sebagai penentu pembelian untuk beragam produk, baik produk wanita maupun produk pria.  Karena itu gathering yang digelar di UKM Gallery merupakan salah satu strategi meraih woman market melalui konsep experiential marketing